Mamuju (ANTARA News) - Badan Kesatuan Bangsa Provinsi Sulawesi Barat menyatakan warga Ahmadiyah yang ada di Kabupaten Polewali Mandar tidak mengalami tindak kekerasan seperti yang terjadi terhadap jemaah Ahmadiyah di beberapa daerah lain di tanah air.
"Alhamdulillah kondisi warga Ahmadiyah yang ada di Kabupaten Polman Provinsi Sulbar berbeda dengan kondisi warga Ahmadiyah yang ada di sejumlah daerah di tanah air. Mereka tidak terusik kekerasan," kata Kepala Kesatuan Bangsa (Kesbang) Provinsi Sulbar, Syahruddin Hardy, di Mamuju, Kamis.
Menurut dia, meski tidak terusik, tetapi pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian agar warga Ahmadiyah tersebut tetap mendapat jaminan keamanan dan dilakukan antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Itu sudah menjadi tanggung-jawab pemerintah dan aparat kepolisian di Sulbar agar tetap memberikan jaminan keamanan terhadap masyarakatnya seperti Ahmadiyah yang marak menerima kekerasan, agar daerah ini tidak terjadi aksi kekerasan seperti di daerah lain di tanah air," katanya.
Syaruddin Hardy mengatakan, kerukunan umat beragama di Sulbar sudah terbangun dengan baik dan itu sudah berlangsung sejak lama, sehingga nuansa kekerasan atas motif agama diyakini dapat diminimalisir.
"Kekerasan dan kerusuhan bermotif agama seperti kekerasan yang terjadi terhadap Ahmadiyah di Cikeusik Pandeglang, Banten, dan kerusuhan di Temanggung diyakini dapat diminalisir di Sulbar karena masing masing umat beragama saling menghargai dan menghormati," katanya.
Ia mengatakan, pemerintah di Sulbar terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan kerukunan beragama itu agar kekerasan yang bernuansa agama tidak terjadi dan diminimalisir dengan membangun forum kerukunan antar umat beragama (FKUB).
"Sulbar telah hidup dalam kerukunan umat beragama sejak lama, karena masing-masing golongan yang ada menghormati dan menghargai golongan lainnya, dan pemerintah terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan kerukunan umat beragama dengan membangun FKUB," katanya.
Ia berharap semua golongan di Sulbar juga dapat terus meningkatkan kerukunan umat beragama, agar daerah ini terus aman dan damai serta jauh dari kekerasan dan kerusuhan yang hanya akan merugikan semua warga. (MFH/Y006/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011