Di sela demo Kamis pagi itu, Koordinator HMI Dumai, Dani, mengatakan, aksi yang digelarnya bersama dengan puluhan anggota HMI lainnya tersebut dilakukan untuk mengingatkan wali kota agar tidak merubah tatanan Kota Dumai seperti yang diinginkan oleh pendiri Dumai sebelumnya.
"Sejauh ini apa yang dilakukan atas sejumlah kegiatan-kegiatan pemkot tidak realis terutama dalam hal pencitraan terhadap masyarakat dan berbagai kebijakan yang tidak pro-rakyat. Untuk itu, kita minta dan mendesak agar hal itu tidak terulang kembali," terang Dani.
Selain menuntut kebijakan pro-rakyat, dalam lembaran surat pernyataan sikapnya, HMI Dumai juga meminta agar pemkot serius dalam penanganan penyakit masyarakat yang telah meraja lela di Kota Dumai serta mengajak instansi terkait seperti Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk memberantasnya.
Demo yang didominasi oleh kaum pria dewasa itu mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian berpakaian preman.
Pendemo sempat menggelar orasi tepat di depan Kantor Wali Kota Dumai beberapa jam, sebelum kemudian dibubarkan aparat kepolisian yang menganggap aksi tersebut adalah ilegal karena pendemo belum melayangkan surat pemberitahuan terlebih dahulu ke Polres Dumai sebagai salah satu syarat penyampaian aspirasi umum. (FZR/Y006/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011