Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK) Hendarmin Soepandji mengatakan, pengelolaan kawasan kemayoran harus lebih baik untuk menjadi kawasan modern agar pendapatan PPKK dari tahun ke tahun bisa meningkat.

Karena itu kawasan Kemayoran perlu ditata kembali untuk bisa menjadi tempat wisata yang menarik bagi wisatawan, katanya kepada pers di Jakarta, Kamis.

Herdarmin Soepanji mengatakan, kawasan kemayoran dengan luas 454 hektar akan dirubah menjadi kawasan yang penuh dengan kegiatan perdagangan seperti di London, Madrid, Tokyo, Athena dan Beograd yang penuh dengan bangunan megah dan indah.

Dari 454 hektare itu, sekitar 102 hektare akan dimanfaatkan untuk kegiatan usaha, 149 hektare berupa kantor, dan hotel, sedangkan 203 hektare infrastruktur serta kepentingan umum, katanya.

Apabila ini terlaksana, lanjut dia, maka PPKKK akan dapat memberi setoran kepada pemerintah dua kali lebih besar karena pendapatan PPKK meningkat tajam.

PPKK menargetkan setoran kepada negara sebesar Rp300 miliar naik tajam dari tahun sebelumnya hanya Rp100 miliar, ujarnya.

Menurut dia, upaya mengubah kawasan kemayoran menjadi pusat perdagangan internasional itu memerlukan dana investasi sebesar Rp7,2 triliun yang akan diperoleh dari para mitra usaha dan perbankan.

Dana investasi sebesar itu sekitar Rp4 triliun akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur, sedangkan Rp3,2 triliun akan dimanfaatkan membangun fasilitas sosial dan umum.

Rencana mengubah citra kemayoran menjadi kawasan modern diperkirakan akan dapat terjadi paling cepat pada 2020, tuturnya.

Herdarmin Soepanji mengatakan, pembangunan infrastruktur akan meliputi pembuatan jaringan transportasi bawah tanah baik untuk pelayanan kereta api massal dan cepat Mass Rapid Transport (MRT) maupun kendaraan bermotor.

Selain itu juga disiapkan untuk membangun infrastruktur di atas tanah yang akan menjadi penghubung semua blok dalam kawasan kemayoran, katanya.



Ciber City

Hendarmin Soepanji mengatakan, PPKK juga akan membangun jaringan informasi teknologi (IT) satu pintu bernilai Rp100 miliar yang akan menjadi kawasan Ciber City di mana para penghuni maupun pengunjung kemayoran akan dapat menikmati kecanggihan sistem komunikasi dan informasi yang cepat dan akurat.

Selain itu juga membangun gedung serbaguna yang akan selesai pada 2015 dan siap menjadi tuan rumah kejuaraan karate yang akan diikuti sedikitnya 100 negara.

"Kami akan mencontoh "Grand Arena" di Jerman, sebuah gedung yang bisa menampung puluhan ribu pengunjung," tuturnya.

Kawasan kemayoran akan menjadi taman idaman yang sangat luas sehingga semua orang akan dapat menikmati panorama yang indah dengan hati yang sejuk, karena akan dibangun juga sebuah jalur pedestrian yang panjang dan rindang dalam sebuah jalan utama Benyamin Sueb.

Pada Juni 2011 mulai dibangun sebuah pintu gerbang di sebuah titik yang berhadapan langsung dengan Pantai Ancol dan jalan tol Tanjung Priok-Cengkareng, demikian Hendarmin Soepanji. (S037/S019/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011