Karimun, Kepri (ANTARA News) - Kabut asap yang menyelimuti perairan Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, belum mengganggu pelayaran kapal penumpang antarpulau maupun luar negeri.
"Kabut asap memang menebal dibandingkan sehari sebelumnya, namun ketebalannya belum mengganggu jarak pandang nakhoda kapal," kata Kepala Administrator Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Gajah Rooseno, ketika dihubungi dari Tanjung Balai Karimun, Kamis.
Gajah Rooseno mengatakan, ketebalan kabut asap relatif tipis dibandingkan dengan kejadian serupa pada 2010 lalu. Lalu lintas kapal cepat menuju semua jurusan, baik antarpulau maupun Singapura dan Malaysia, berlangsung normal.
Seluruh feri penumpang yang berbahan "fiberglass" berangkat dan tiba sesuai jadwal.
Keberangkatan kapal menuju luar negeri sebanyak 14 kali setiap hari, sedangkan kapal penumpang antarpulau, seperti jurusan Tanjungpinang, Batam dan beberapa daerah di Riau sekitar 15 kali keberangkatan.
"Kami belum punya rencana untuk menunda pelayaran. Hanya saja, nakhoda kami minta waspada dan memantau lalu lintas kapal saat berlayar dengan menggunakan radar atau GPS," katanya.
Menurut dia, prosedur pelayaran saat kabut asap kian menebal sama seperti berlayar malam. Nakhoda dianjurkan menyalakan lampu navigasi dan membunyikan "horn" atau klakson ketika terdapat kapal lain dari arah berlawanan atau dari samping.
"Kami berharap kabut asap tidak menebal, sehingga tidak mengganggu jadwal pelayaran," ucapnya.
Kabut asap kian tebal dibandingkan hari sebelumnya. Pulau Parit yang berada di depan pelabuhan Tanjung Balai Karimun tampak samar diselimuti asap.
Sementara, kabut asap tidak terlalu kentara di daratan Pulau Karimun Besar dengan jarak pandang lebih dari dua kilometer. (HAM/A027/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011