Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Ambon, Maluku, untuk memimpin rapat koordinasi terkait penanganan kemiskinan ekstrem di lima kabupaten prioritas di provinsi tersebut.
Wapres bersama Wury Estu Handayani dan rombongan terbatas bertolak dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Rabu pagi, pukul 07.00 WIB dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Pattimura Ambon pukul 12.25 WIT.
Setibanya di Ambon, Wapres dan rombongan akan disambut oleh Gubernur Maluku Murad Ismail dan Widya Murad Ismail serta perwakilan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Maluku.
Selanjutnya, Wapres langsung menuju ke Kantor Gubernur Maluku untuk memimpin Rapat Koordinasi tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem di Lima Kabupaten Prioritas Tahun 2021.
Pemerintah menetapkan tujuh provinsi dengan 35 kabupaten dan kota prioritas di antaranya sebagai daerah yang angka kemiskinan ekstrem mencapai nol pada akhir 2021.
Maluku sebagai salah satu dari tujuh provinsi dengan daerah prioritas penyelesaian kemiskinan ekstrem. Kelima kabupaten prioritas di Maluku tersebut ialah Maluku Tenggara Barat, Maluku Tenggara, Maluku Tengah, Seram Bagian Timur dan Maluku Barat Daya.
Usai memimpin rapat, Wapres juga meninjau produk pemberdayaan masyarakat industri mikro dan kecil dan menengah (IMKM), yang diupayakan sebagai salah satu cara untuk menekan angka kemiskinan masyarakat.
Turut mendampingi Wapres Ma’ruf dalam kunjungan tersebut ialah Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah serta Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM) Teten Masduki.
Baca juga: Wapres optimistis kemisikinan ekstrem di tujuh provinsi tuntas 2024
Baca juga: Wapres sebut daerah kemiskinan ekstrem dapat 2 tambahan bantuan
Baca juga: Wapres: Pemberdayaan UMKM upaya untuk menghilangkan kemiskinan
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021