Cirebon (ANTARA News) - Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, Kamis, melakuan "Siraman panjang jimat," yang merupakan rangkaian kegiatan tahunan sebelum "mauludan", yakni mencuci barang-barang pusaka, berupa piring, guci dan botol yang berumur ratusan tahun.
"Benda-benda pusaka itu akan dipakai sebagai wadah bahan-bahan pada hari H maulid Nabi Muhammad SAW dan dicuci setahun sekali saat akan digunakan," kata Lurah Keraton Kasepuhan Muhammad Maskun kepada wartawan di Cirebon, Kamis.
Ia merinci, piring yang dicuci tersebut berupa tujuh piring besar, 28 piring kue, dua botol tempat air mawar dan dua guci.
Air yang digunakan untuk menyiram diambil dari Sumur Kejayan dan Sumur Agung yang ada di dalam keraton.
Makna penyucian tersebut, menurut dia, sebagaimana barang akan dipakai harus disucikan terlebih dahulu.
Barang-barang tersebut sehabis dipakai pada Maulid Nabi akan disimpan dan akan dikeluarkan kembali pada Maulid Nabi tahun depan, katanya.
Barang pusaka itu yang berumur sekitar 500 tahun. Pada penyiraman tersebut dimulai oleh Sultan Sepuh XIV Arief Natadiningrat.
Sementara itu, Ketua Harian Panitia Maulid Nabi Pangeran Noer Masnun, mengatakan pada peringatan Maulid Nabi tahun ini sudah ada 300 undangan khusus yang akan menghadiri kegiatan tersebut.
Diatakannya, sebelum hari H Maulid Nabi sebagaimana tahun-tahun sebelumnya pada pedagang memadati saung-saung di jalan dan lapangan menuju Keraton Kasepuhan.
"Para pedagang itu sudah ada sejak 15 Januari 2011 dan baru akan bubar sekitar 16 Februari 2011," katanya.
Selain padagang yang menjual berbagai keperluan rumah tangga, makanan, pakaian juga diramaikan dengan adanya pameran pusaka berupa keris dan tombak di dalam keraton tersebut, katanya.
(Y003/Y008)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011