Jakarta (ANTARA News) - Maskapai penerbangan swasta terbesar, Lion Air bersiap melepas 30 persen sahamnya ke publik paling cepat akhir 2012 atau paling lambat awal 2013.
"Kami siap melepas 30 persen saham keluarga Rusdi Kirana ke publik agar secara politis dan ekonomis perusahaan ini makin kuat," kata CEO Lion Air, Rusdi Kirana kepada pers di sela wisuda penerbang, teknisi dan awak kabin lulusan Lion Training Center (LTC) di Jakarta, Kamis.
Rusdi menjelaskan, perusahaan memproyeksikan aksi perseroan ini bisa menyerap dana publik sekitar satu miliar dolar AS.
"Dana ini bukan untuk ekspansi tetapi hanya untuk cadangan karena Lion sudah di-back up sindikasi perbankan asing untuk ekspansi pengembangan armadanya," katanya.
Saat ini, pangsa pasar Lion di Indonesia berkisar 40-45 persen, sementara karyawannya mencapai 10 ribu orang dan mengoperasikan 78 pesawat terdiri 63 pesawat Lion Air dan 15 pesawat milik Wings Air, anak usaha Lion.
"Per minggu kami pelayani 3.033 penerbangan dan 54 kota tujuan di Indonesia dan lima rute internasional," katanya.
Lion juga menargetkan go international pertengahan 2012 hingga akhir 2012 dengan membuka puluhan rute internasional, berbasis Bali dan Jakarta seperti Bali-Sydney dan kota lain di Australia, Jakarta-Singapura-Bejing, Jakarta-Fukouka dan Jakarta-Medan-India.
Rusdi optimistis pada akhir 201 pangsa pasar Lion Air meningkat 65 persen.
Pada bagian lain, Rusdi menekankan bahwa seiring dengan pertumbuhan perusahaan ke depan, maka Lion juga harus berkomitmen memenuhi permintaan sumberdaya manusianya.
"Melalui LTC ini dan Wings Flying School diharapkan mampu menyediakan tenaga-tenaga kerja yang berkualitas dan professional sesuai dengan kebutuhan perusahaan," katanya.(*)
E008/B012
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011