Jayapura (ANTARA) - Pesilat putri DKI Jakarta Pipiet Kamelia peraih medali emas pencak silat Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua mengatakan sempat diingatkan oleh pelatih agar tidak terprovokasi lawan saat laga final.

"Mungkin itulah strategi tuan rumah memainkan emosi saya, memancing supaya saya lengah tapi alhamdulillah diingatkan sama pelatih supaya tidak terprovokasi," kata Pipiet Kamelia di Jayapura, Selasa.

Setelah mendapat arahan sang pelatih, Pipiet bisa bermain lebih tenang dan menikmati pertandingan. Kendati demikian, peraih emas Asian Games itu mengaku tetap deg-degan di atas gelanggang.

Hal itu ia rasakan bukan karena siapa lawannya namun lebih kepada pendukung tuan rumah yang bergemuruh di dalam Gedung Olahraga (GOR) Toware.

"Tadi memang pertandingan paling menegangkan karena kita tidak melihat siapa lawannya, lebih ke tuan rumahnya," kata Pipiet.

Baca juga: Manisnya kemenangan Hanifan-Pipiet, suami istri emas PON Papua

Akan tetapi, Pipiet tetap bisa memenangkan diri berkat arahan pelatih dan dukungan suami Hanifan Yudani Kusumah yang juga peraih medali emas pencak silat PON XX.

Pipiet mendapat dukungan langsung dari Hanifan yang adalah anggota kontingen Jawa Barat setelah menyelesaikan pertandingannya melawan Tiel Taraipos yang juga pesilat tuan rumah.

"Itu salah satu motivasi dan semangat juga buat saya," kata Pipiet..

Perempuan kelahiran 6 Januari 1995 itu mengaku bersyukur sang suami lebih dulu menyelesaikan pertandingan sehingga bisa memberikan semangat dan dukungan dari tribun penonton.

Pipiet berhak atas medali emas setelah mengalahkan Ivhon Eritetena pada partai puncak.

Baca juga: Suami istri kompak sabet emas pencak silat PON Papua

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021