Bengkulu (ANTARA News) - Pembangunan stasiun peluncur satelit milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Pulau Enggano dikhawatirkan akan mengganggu ekosistem pulau itu.
"Apalagi rencana lokasi peluncuran itu ada di dalam kawasan konservasi Taman Buru Gunung Nanua, tentu akan mempengaruhi ekosistem kawasan lindung itu dan Pulau Enggano keseluruhan," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Amon Zamora di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan, hasil survei awal Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Bengkulu, terdapat tiga lokasi yang ditawarkan kepada LAPAN.
Dua lokasi berada di sekitar Cagar Alam Kioyo dan satu lokasi berada di dalam Taman Buru Gunung Nanua.
"Dari tiga lokasi itu, yang paling strategis menurut tim survei adalah yang ada di dalam Taman Buru Nanua," tambahnya.
Amon mengatakan kawasan CA Kioyo dan Taman Buru Gunung Nanua merupakan habitat sejumlah burung edemik Pulau Enggano sehingga proyek tersebut akan mengganggu habitat sejumlah satwa lindung lainnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Bengkulu menawarkan tiga lokasi pembangunan stasiun peluncur satelit kepada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) di Pulau Enggano Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara.
"Kami sudah melakukan survei awal dan ada tiga titik lokasi yang menjadi alternatif dan akan ditawarkan kepada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau Lapan," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Bengkulu Winarkus.
Tiga lokasi tersebut yakni Tanjung Komang, Kioyo dan Tanjung Laboko. Semuanya berada di sebelah Selatan pulau atau di sisi sebalik pemukiman warga.
"Tiga titik lokasi ini berada di Selatan pulau atau masyarakat menyebutnya sebalik pulau, karena tidak ada pemukiman disana, ini sangat sesuai dengan kriteria LAPAN," tambahnya.
Dari tiga lokasi tersebut kata dia, Tanjung Laboko merupakan yang paling strategis karena bisa meluncurkan satelit langsung ke orbit.
Letak kawasan berada 20 meter di atas permukaan laut dan jauh dari pemukiman, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan LAPAN.
Namun, lokasi ini berada di dalam kawasan Taman Buru Gunung Nanua register 59 yang merupakan kawasan dilindungi dan berada di bawah pengelolaan BKSDA Bengkulu.
(ANT/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011