Amerika Serikat sangat prihatin terhadap kekerasan massa di Indonesia yang ditujukan kepada para anggota masyarakat Ahmadiyah akhir pekan lalu hingga menyebabkan tiga orang meninggal dan sejumlah orang lainnya luka-luka

New York (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat menyesalkan kekerasan massa terhadap para anggota kelompok Ahmadiyah di Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Departemen Luar Negeri AS, Rabu, juga mengungkapkan keprihatinan terhadap aksi pembakaran terhadap tiga gereja di Temanggung, Jawa Tengah.

"Amerika Serikat sangat prihatin terhadap kekerasan massa di Indonesia yang ditujukan kepada para anggota masyarakat Ahmadiyah akhir pekan lalu hingga menyebabkan tiga orang meninggal dan sejumlah orang lainnya luka-luka," kata juru bicara Deplu AS, Philip J. Crowley, dalam pernyataan pers di Washington, DC.

Amerika Serikat, ujarnya, juga mengamati dengan rasa prihatin terjadinya pembakaran gereja baru-baru ini di Jawa Tengah.

"Bersama-sama dengan sebagian besar rakyat Indonesia, kami menyesalkan adanya aksi-aksi kekerasan tersebut," kata Crowley.

Deplu AS juga menyiratkan harapan agar Indonesia benar-benar dapat menegakkan hukum dengan mengadili para pelaku kekerasan tersebut.

"Pernyataan Presiden Yudhoyono bahwa Pemerintah Indonesia akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku kekerasan, menggarisbawahi komitmen Indonesia terhadap aturan hukum dan perlindungan terhadap hak-hak bagi semua kalangan masyarakat," kata Crowley.

Sebelumnya seperti dilaporkan ANTARA dari London, organisasi internasional yang memperjuangkan hak azasi manusia, Amnesty Internasional, meminta Pemerintah Indonesia untuk menyelidiki pembunuhan terhadap para anggota Ahmadiyah maupun penyerangan-penyerangan terhadap tempat-tempat ibadah serta rumah mereka.

"Serangan-serangan brutal yang dialami para pengikut Ahmadiyah menunjukkan kegagalan pemerintah dalam melindungi penganut minoritas dari serangan-serangan maupun dalam menangkap dan menahan para pelaku (serangan, red)," kata Direktur Amnesty International untuk Asia-Pasifik, Donna Guest.
(K-TNY/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011