Sangat membantu

Jauh dari kampung halaman, tak sedikit pula pegulat yang membawa masalah urusan rumah atau keluarganya di benaknya.

Beberapa atlet tiba di Papua dengan beban pikiran seperti misalnya orang tua yang sedang sakit.

"Mereka datang ke sini masih ada beban di rumah, harus kami bersihkan dulu di sini jadi mereka benar-benar menikmati perlombaan dan berjuang," kata Dian.

"Kalau masih ada pikiran di rumah, itu kan mengganggu. Itu dulu yang kami bersihkan supaya dia bisa masuk ke sini, baru kami kasih semangat."

Akan tetapi selama lima hari kompetisi cabang olahraga gulat, secara keseluruhan tim gulat Jawa Timur tampil lepas tanpa beban meski menyandang status juara Pra-PON dan mengirimkan atlet terbanyak ke Merauke.

"Sebagian besar dari mereka sudah pernah ikut PON, mereka sudah pernah meraih emas juga, terus sebagian yang belum pernah. Jadi mereka belum punya bayangan, kami dorong kuat supaya mereka tampil bagus."

Pegulat Jawa Timur Dimas Septo Anugraha memiliki tekanan tersendiri menyandang status juara bertahan gulat ketika dia akhirnya kembali memenangkan nomor gaya bebas 125kg dalam PON Papua ini.

Pegulat kelahiran 6 September 1997 itu masuk GOR Futsal Dispora, Merauke, sebagai favorit juara dalam kelas terberat yang dipertandingkan pada nomor gaya bebas.

Juara PON 2016 itu bertemu wakil Jawa Tengah Ahmad Umar Maulana setelah menyintas babak kualifikasi dengan format setengah kompetisi dan semifinal.

Baca juga: Lebih susah mempertahankan, kata Dimas peraih emas gulat PON Papua

Pada partai puncak kedua pegulat langsung tampil agresif saling serang, namun Dimas lebih dulu unggul poin setelah memaksa lawannya ke luar lingkaran.

Ahmad Umar lagi-lagi tidak mampu membendung kekuatan sang juara bertahan yang untuk kedua kalinya memaksa dia ke luar lingkaran.

Pada akhir babak pertama, Dimas mendapatkan tambahan dua poin lewat kuncian demi menang mutlak atas wakil Jawa Tengah.

"Lawannya berat, lawannya kuat, tapi alhamdulillah dapat medali emas," kata Dimas setelah dikalungi medali emas.

Menyandang status juara bertahan, Dimas tak ingin lengah membiarkan medali emas jatuh ke tangan lawan-lawannya.

"Ada tekanan sebagai juara bertahan. Kita harus mempertahankan apa yang sudah kita miliki. Lebih sudah mempertahankan daripada merebut," kata Dimas.

Dimas telah berlatih sejak 2017 untuk mempersiapkan diri ke pesta olahraga empat tahunan kedua yang dia ikuti membela Jawa Timur.

Selama kurang lebih lima tahun berlatih, belum lagi penundaan PON Papua ke 2021, Dimas tentunya memiliki momen-momen naik dan turun dan sang pegulat mengaku sangat terbantu dengan para pembakar semangat di tempat latihannya.

"Tim psikolog sangat membantu, apalagi kalau kita berada di fase jenuh. Kita bisa konsultasi ke psikolog," kata Dimas.

Baca juga: Dimas Septo raih emas gulat gaya bebas 125kg PON Papua

Pegulat putri Varadisa (atas) berusaha mengunci pegulat putri Jambi Indri (bawah) saat bertanding pada final Gulat Gaya Bebas kelas 76 Kg PON Papua di Gor Futsal Dispora, Kabupaten Merauke, Papua, Minggu (10/10/2021). . ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021