Hong Kong (ANTARA) - Saham-saham Hong Kong berakhir lebih rendah pada perdagangan Selasa, terseret oleh saham teknologi kelas berat setelah laporan Presiden China Xi Jinping meneliti hubungan antara pemberi pinjaman dan perusahaan-perusahaan swasta besar.
Indikator utama Bursa Efek Hong Kong, Indeks Hang Seng (HSI) anjlok 1,43 persen atau 362,50 poin menjadi menetap di 24.962,59 poin, sedangkan Indeks China Enterprises merosot 1,67 persen atau 150,09 poin menjadi ditutup pada 8.849,17 poin.
Indeks teknologi Hang Seng terperosok 3,2 persen, setelah naik dalam tiga sesi sebelumnya.
Raksasa e-commerce Alibaba Group anjlok 3,9 persen setelah Wall Street Journal melaporkan Presiden China Xi Jinping memusatkan perhatian pada hubungan yang telah dikembangkan oleh bank-bank pemerintah China dan pendukung keuangan lainnya dengan pemain sektor swasta besar.
Perusahaan fintech terkenal Ant Group yang terkait dengan Alibaba, secara khusus dipantau, kata laporan itu.
Baca juga: Saham China ditutup anjlok, terseret batu bara dan pembangkit listrik
"Kekhawatiran pasar tentang peraturan industri di daratan akan terus berlanjut," kata Ahli Strategi Sekuritas Everbright Sun Hung Kai, Kenny Ng. "Valuasi saham Hong Kong yang relatif rendah membatasi ruang untuk penurunan tajam lebih lanjut di waktu mendatang."
Sub-indeks perawatan kesehatan, sub-indeks energi dan sub-indeks industri turun antara 0,8 persen dan 2,1 persen.
Ping An Insurance Group kehilangan 5,2 persen, penurunan harian terbesar pada Indeks Hang Seng.
Melawan tren, perusahaan properti menguat 0,7 persen setelah Morgan Stanley mengatakan pihaknya memperkirakan regulator dapat mengendurkan cengkeraman mereka pada sektor ini untuk membantu menstabilkan dan mendukung ekonomi.
Saham Evergrande New Energy Vehicle Group terdongkrak 4,6 persen, sehari setelah perusahaan mengatakan akan mulai memproduksi kendaraan listrik tahun depan meskipun ada krisis investasi eksternal.
Baca juga: Saham Korsel ditutup jatuh tertekan inflasi, KOSPI susut 1,35 persen
Baca juga: Rupiah ditutup jatuh, tertekan ekspektasi pengurangan stimulus The Fed
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021