Peran relawan dalam memberikan edukasi dan mendorong penggunaan masker dalam aktivitas sehari-hari, akan menjadi salah satu tombak utama bagi perubahan besar dari segi penurunan angka COVID-19 di Tanah Air,
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 1.000 relawan di wilayah Padang Raya Provinsi Sumatera Barat mengikuti kegiatan peningkatan kapasitas yang diselenggarakan Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19.
“Dalam jangka waktu lima hari tersebut, setiap harinya akan dilakukan sesi pelatihan relawan yang dibagi ke dalam empat kelas dengan jumlah peserta 25 orang dalam tiap kelasnya. Jadi total peserta program pelatihan relawan berjumlah 1.000 orang dengan 200 relawan yang mengikuti pelatihan tiap harinya,” kata Ketua Sub-Bidang Logistik Yono Reksoprodjo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Kegiatan tersebut, telah dimulai sejak Minggu (10/10) dan akan berlangsung hingga Sabtu (16/10) di Pangeran Beach Hotel Padang.
Yono menjelaskan, rangkaian kegiatan telah dimulai dari Pelatihan Supervisi Lokal yang dilaksanakan pada 11 Juli 2021 dan Praktik Mengajar Fasilitator pada 12 Juli 2021 lalu.
Ia mengatakan, 1.000 relawan yang mengikuti kegiatan itu merupakan perwakilan relawan dari berbagai daerah, instansi pemerintahan, dan organisasi kemasyarakatan mitra kebencanaan di sekitar Provinsi Sumatera Barat.
Baca juga: Ganip: Relawan prokes kunci pengendalian penyebaran COVID-19
Baca juga: Wapres: Pandemi segera berakhir Jika semua taat prokes dan vaksinasi
Melalui kegiatan tersebut, seluruh relawan akan mendapatkan lima materi pelatihan yang terdiri dari pencegahan, penyebaran dan kebijakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak), gerakan 3T (testing, tracing, treatment), relawan dan kerelawanan, teknik berkomunikasi efektif dan penggunaan instrumen monitoring relawan BLC (Bersatu Lawan COVID-19).
Yono berharap, para relawan dapat mengikuti pelatihan dengan baik serta menularkan kepada anggota keluarga serta masyarakat di lingkungan masing-masing dan benar-benar dapat membentuk 1.000 orang yang akan menjadi agen perubahan perilaku yang membawa inspirasi dan harapan dalam penanganan COVID-19 di wilayah Padang Raya.
Analis Kebijakan Ahli Muda Deputi Pencegahan BNPB Hadi Sutrisno mengatakan, antisipasi untuk penanganan COVID-19 membutuhkan kerja sama dari semua pihak untuk dapat menyelesaikan bencana dengan semaksimal mungkin.
“Antisipasi dan penanggulangan bencana di Indonesia termasuk COVID-19, perlu melibatkan seluruh pihak melalui penerapan sinergi pentahelix,” kata Hadi.
Ia mengatakan, seluruh jajaran pemerintah daerah harus memahami konsep penanganan bencana tersebut, sehingga dapat melakukan kolaborasi bersama pemerintah, akademisi, dunia usaha, media masa, dan seluruh lapisan masyarakat.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumatera Barat Eman Rahman mengatakan keterlibatan dan sinergi semua pihak termasuk para relawan memiliki peranan yang signifikan dalam mengendalikan pandemi COVID-19.
“Saya berharap para relawan dapat membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalahnya dengan memberikan sosialisasi, edukasi dan melakukan pengembangan penanganan dan pencegahan berdasarkan konstektual Sumatera Barat,” kata Eman.
Eman mengatakan bila hal tersebut bisa terealisasikan, maka dapat diyakini bahwa tingkat paparan COVID-19 di masyarakat akan menurun secara signifikan.
Melalui pelatihan itu, dia berharap para relawan semakin yakin untuk menjadi garda terdepan dengan turun di tiap titik lapisan masyarakat dengan memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan 3M.
“Peran relawan dalam memberikan edukasi dan mendorong penggunaan masker dalam aktivitas sehari-hari, akan menjadi salah satu tombak utama bagi perubahan besar dari segi penurunan angka COVID-19 di Tanah Air,” ujar dia.
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua
Baca juga: Kepala BNPB luncurkan mobil masker di Makassar
Baca juga: BNPB sebut PON Papua jadi pembelajaran untuk kegiatan besar lainnya
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2021