Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 sebesar 6,1 persen yang diatas estimasi memberi sentimen positif pada pergerakkan rupiah

Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan kurs mata uang rupiah berbalik arah setelah dalam beberapa hari ini berada dalam area positif. Positifnya rupiah tertahan oleh Bank Central China yang menaikkan suku bunganya.

Kurs Rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta pada Rabu pagi ini tertekan sebesar 10 poin ke posisi Rp8.915 dibanding sebelumnya yang sebesar Rp8.905.

Analis sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Rabu mengatakan, bank sentral China mengguncang pasar mata uang di perdagangan Asia yang dikejutkan oleh pengumuman kenaikan suku bunga China.

Namun, lanjut dia, kurs mata uang dalam negeri ini dapat kembali berada dalam area positif seiring dengan peningkatan pertumbuhan fundamental ekonomi Indonesia yang diatas estimasi yang kemudian akan memicu pelaku pasar uang terus menempatkan dananya dalam Rupiah.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2010 sebesar 6,1 persen yang diatas estimasi memberi sentimen positif pada pergerakkan rupiah, hal itu memicu pelaku pasar yakin menempatkan dananya pada mata uang dalam negeri," kata dia.

Ia menambahkan, rupiah masih dalam tren penguatan, dana asing yang masuk masih dera kedalam negara-negara berkembang di kawasan Asia termasuk Indonesia.

Ia mengatakan, investor asing saat ini masih akan mencatatkan beli bersih (net buy) di pasar saham yang akan menjadi sentimen positif penguatan mata uang dalam negeri.

(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011