Warga menginginkan Suparman meninggalkan kampung Peundey Desa Umbulan, setelah diketahui menyebarkan ajarah Ahmadiyah

Pandeglang (ANTARA News) - Suparman pimpinan Ahmadiyah Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik Kabupaten Pandeglang tidak pernah bergaul dengan masyarakat setempat, kata Camat Cikeusik Kabupaten Pandeglang Abdjah.

"Warga menginginkan Suparman meninggalkan kampung Peundey Desa Umbulan, setelah diketahui menyebarkan ajarah Ahmadiyah," katanya Rabu.

Ia mengatakan, sejak tinggal di Kampung Peundey April 2010, warga sudah tidak senang dengan kehadiran mereka, selain tidak pernah bergaul dengan masyarakat juga menyebarkan ajaran Ahmadiyah.

Kediaman Suparman yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah orangtuanya seringkali dipanggil oleh pihak berwajib karena menyebarkan ajaran Mirzan Ghulam Ahmad.

Saat ini, kata dia, diperkirakan jamaah Ahmadiyah di Desa Umbulan mencapai 25 orang.

Karena itu, pihaknya sepakat musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) memberikan rekomendasi kepada Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan (Bakor Pakem) yang diketuai Kejaksaan Negeri Pandeglang.

"Bakor Pakem akhirnya 2010 mengeluarkan surat penghentian kegiatan penyebaran ajaran Ahmadiyah," katanya.

Sementara itu, sejumlah tetangga Suparman mengaku pihaknya selama dia tinggal di sini belum pernah bergaul dengan warga lainya, bahkan tetangga meninggal juga tidak pernah melayat, apalagi mengikuti acara tahlilan.

"Saya minta Suparman jangan tinggal di sini lagi karena sudah membuat kampung ini menjadi jelek," ujar Wildan, warga Peundey Desa Umbulan Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.
(*)


Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011