Saya memang lahir di Brazil, tetapi saya merasa 100 persen warga Italia
Roma (ANTARA News) - Pemain tengah Inter Milan Thiago Motta asal Brazil mengatakan Selasa, ia amat bangga ketika melakoni debut bersama Italia untuk menghadapi Jerman dalam laga persahabatan Rabu.
Pemain berusia 28 tahun itu -- yang kakeknya Fortunato Fogagnolo beremigrasi dari Italia ke Brazil ketika berusia 20 tahun -- mengatakan, kendati ia tidak dapat mengikuti lagu kebangsaan Italia, tetapi ia merasa 100 persen orang Italia, sebagaimana dikutip dari AFP.
"Saya memang lahir di Brazil, tetapi saya merasa 100 persen warga Italia," kata Motta setelah mengetahui pelatih Italia Cesare Prandelli memilihnya masuk tim inti dalam laga persahabatan itu.
"Mengenakan kaos `azzurri` membuat emosi saya secara total berbeda dari sebelumnya, dari semua pengalaman saya sebelum menekuni sepak bola," katanya.
"Besok (Rabu) merupakan momen paling besar bagi saya. Saya merasa amat tersanjung. Lagu kebangsaan Italia? Saya tahu itu, tetapi saya tidak dapat menyanyikannya," katanya.
Ketika Prandelli dan badan sepak bola dunia FIFA menyatakan tidak masalah bagi Motta bermain untuk negaranya yang bukan tempat lahirnya, pandangan lain dikumandangkan pelatih Brazil, Mano Menezes.
"Saya tidak sepaham dengan naturalisasi ini. Pemain harus mewakili negara mereka dan tim nasional merupakan simbol negara," kata Menezes, yang berbicara di Paris, dalam rangka mengurus laga persahabatan negaranya dengan Prancis.
"Namun bila Thiago Motta memilih bermain untuk Italia dengan alasan tertentu, itu semua karena ia merasa itu merupakan timnya, dan saya ucapkan selamat padanya," katanya.
Motta, yang sudah bersama selama tiga tahun di Italia, pertama bergabung dengan Genoa kemudian pindah ke Inter, merasa tidak gembira ketika mengetahui pemain kelahiran Italia-Argentina Cristian Ledesma disoraki penonton ketika melakukan debutnya, di bawah asuhan Prandelli, melawan Romania November lalu.
"Ledesma disoraki ketika bermain untuk Italia? Itu tidak bagus, di depan anak-anak yang menonton pertandingan. Saya sesalkan hal itu," kata Motta, yang mendapat lampu hijau dari FIFA Senin, karena ia sudah mewakili tim junior Brazil tetapi tidak bermain untuk tim senior.
Pemain asing yang "menyeberang" dari Argentina, Mauro Camoranesi, merupakan salah satu pemain ketika tim itu menang di Piala Dunia 2006, yang kemudian dilatih Lippi.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011