Menteri Keuangan George Osborne menegaskan bahwa retribusi (pungutan) akan dilakukan permanen sesuai pembicaraan antara pemerintah dan bank-bank yang mencapai titik krisis atas pembatasan bonus eksekutif dan meningkatkan pinjaman untuk usaha kecil.
Langkah itu diumumkan oleh Departemen Keuangan, dilakukan di tengah meningkatnya kemarahan publik Inggris pada bank-bank karena mereka mempersiapkan diri untuk memberikan bonus besar, yang Pemerintah telah muncul tak berdaya untuk mengekangnya.
"Kanselir telah mengumumkan hari ini peningkatan tingkat retribusi bank yang akan dikenakan pada tahun 2011. Perubahan ini akan meningkatkan pendapatan dari retribusi pada tahun 2011, 800 juta pound menjadi 2,5 miliar pound," kata kementerian keuangan dalam sebuah pernyataan.
Menteri Keuangan Osborne berbicara di Radio BBC, mengatakan dia membatalkan tingkat pengenalan rendah awal yang direncanakan untuk tahun ini karena sektor perbankan kembali ke kesehatan lebih cepat dari yang diharapkan.
Bank harus membuat "sumbangan yang adil" karena koalisi Konservatif-Demokrat Liberal berjuang untuk memangkas rekor defisit publik yang diwariskan dari pemerintah Buruh sebelumnya, ia menambahkan.
"Ini (tentang) ekonomi dan kebutuhan untuk memastikan bahwa bank-bank membuat kontribusi adil untuk menutup defisit anggaran," kata Osborne kepada Radio BBC.
"Karena ukuran yang kita baru saja umumkan ... ada tambahan 800 juta pound datang ke Kas tahun ini dan saya pikir itu adalah kontribusi wajar dari bank untuk pemulihan ekonomi kita."
Osborne menambahkan bahwa ia berharap membuat posisi pajak jelas akan membantu prospek terobosan dalam pembicaraan dengan bank-bank.
"Apa yang benar-benar penting adalah jika kita mendapatkan kenaikan terukur dan signifikan dalam pinjaman untuk usaha kecil dan menengah," katanya.
"Itulah yang orang akan ingin lihat ketika kita menyimpulkan kesepakatan, jika kita menyimpulkan kesepakatan."
Sementara itu Departemen Keuangan menekankan bahwa perubahan dilakukan setelah Bank Sentral Inggris (BoE) "mencatat bahwa prospek jangka pendek dan ketahanan sektor perbankan Inggris sudah membaik."
Langkah ini menarik kecaman cepat dari Asosiasi Bankir Inggris (BBA), dan badan industri yang mengkritik pejabat-pejabat keuangan untuk "mengubah target pajak" di menit-menit terakhir.
"Semua organisasi menginginkan sebuah rezim pajak yang dapat diprediksi sehingga mereka dapat merencanakan bisnis mereka yang sesuai dan konstan memotong dan mengubah risiko yang membuat Inggris sebuah tempat kurang menarik bagi bisnis untuk beroperasi," kata asosiasi. (A026/M012/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011