Sagami Rubber Industries, pembuat kondom pertama Jepang, pada pekan lalu mengatakan bahwa pengiriman dalam satu peti kemas dari pabrik di Malaysia utara ditemukan kosong dengan gembok diganti saat tiba di Tokyo.
"Kami akan menangani hilangnya kondom itu dengan sangat serius. Kami sedang menyelidiki kasus tersebut," kata juru bicara polisi Malaysia kepada AFP.
Sato Koji, manajer pabrik karet Sagami di negara bagian Perak, Malaysia, mengatakan telah melapor ke polisi mengenai kasus hilangnya barang kiriman mereka.
"Kami tidak senang atas insiden tersebut. Ini kejadian pertama kali sejak produksi dimulai pada 1997 di Malaysia," katanya kepada AFP.
Pejabat di kantor pusat Sagami menyebutkan kondom tersebut, yang dikatakan 14 persen lebih tipis dari pada umumnya produk di pasaran, seharga 1,5 juta dolar Amerika Serikat dengan harga eceran di Jepang.
Pengirim peti kemas mengatakan barang kiriman dari Malaysia sering hilang dan banyak kasus dilakukan dari dalam.
"Ada gembok, segel dan daftar, yang disediakan pengirim barang dan perusahaan pengiriman, untuk setiap bagian perjalanan dari pabrik hingga tujuan agar sangat mudah mengetahui kapan dan di mana barang dimanipulasi atau diubah," kata kepala Asosiasi Malaysia Pengiriman Barang lewat Udara Walter Cullas. (IFB/B002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011