Semarang (ANTARA News) - Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah, Prof. Ahmad Rofiq meminta aksi kekerasan yang bernuansa agama yang terjadi akhir-akhir ini jangan saling dikaitkan.
"Kami prihatin atas kerusuhan yang terjadi di Temanggung Selasa (8/2), padahal penyelesaian kasus kekerasan terhadap jamaah Ahmadiyah di Pandeglang, Banten belum selesai," katanya di Semarang, Selasa.
Kerusuhan tersebut bermula dari ketidakpuasan warga pascapembacaan tuntutan kasus penistaan agama Islam di Pengadilan Negeri Temanggung dengan terdakwa Antonius Richmond Bawengan (50), hingga massa bertindak anarki yang menyebabkan sejumlah bangunan rusak dan beberapa orang terluka.
Terkait aksi kerusuhan pascapembacaan tuntutan kasus penistaan agama di PN Temanggung tersebut, ia mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dan meminta penjelasan dengan jajaran pengurus MUI Temanggung.
"Kita menyampaikan keprihatinannya atas terjadinya kasus kekerasan yang terjadi di Temanggung tersebut," ujarnya.
"Sudah saya bicarakan dengan MUI Temanggung, termasuk kalangan perguruan tinggi setempat. Aksi-aksi kekerasan yang terjadi belakangan ini harus dilihat secara kasuistik," kata mantan Rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang itu.
Menurut dia, agama tidak pernah mengajarkan untuk berbuat kerusakan dan kekerasan, karena agama membawa pesan perdamaian, kerukunan, dan toleransi, apalagi kekerasan juga tidak menyelesaikan permasalahan.
Ia mengimbau umat beragama untuk menjaga kerukunan dan mengembangkan sikap saling menghargai satu sama lain, jangan sampai merusak hubungan kekeluargaan yang selama ini sudah terjalin dengan baik.
Terjadinya sejumlah aksi kekerasan bernuansa agama beberapa waktu terakhir, menurutnya, menunjukkan sikap pemerintah yang kurang tegas untuk menyelesaikan permasalahan, terutama terkait agama.
Ia meminta pihak berwenang untuk segera menyelesaikan permasalahan itu, termasuk kasus kerusuhan yang terjadi di Temanggung secara adil dan proporsional.
"Sikap saling menghargai dan menghormati, terutama komunikasi juga harus selalu terjalin baik di antara pemeluk agama agar kasus-kasus kekerasan seperti ini tidak terulang di waktu yang akan datang," kata Rofiq.(*)
(U.KR-ZLS/M027)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Lebih tepatnya, kejadian ini di mata org cerdas justru merusak image ISLAM sendiri,, yg sebenarnya masyarakat sadar,, namun akhlak mereka kurang.
Bikin malu ISLAM saja....