Palangka Raya (ANTARA) - Komandan Resor Militer 102/Panju Panjung, Provinsi Kalimantan Tengah, Kolonel Inf Yudianto Putrajaya akan menggaungkan kembali gelar "Bumi Pancasila" di Provinsi Kalimantan Tengah, kejadian bersejarah pada 11 Juni 2011 lalu tidak boleh luntur dan harus diketahui oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Sejarah dinobatkannya Kalteng sebagai Bumi Pancasila pada 2011 harus terus dilestarikan, khususnya saat ini di kalangan kaum milenial yang merupakan generasi penerus pembangunan. Rasa cinta tanah air dan toleransi yang tinggi merupakan cerminan dari kehidupan masyarakat di Kalteng khususnya dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI," katanya di Palangka Raya, Senin.
Yudianto yang baru saja menjabat sebagai Danrem 102/Panju Panjung tersebut mengaku, bukan tanpa alasan Kalteng dinobatkan sebagai Bumi Pancasila oleh para pendahulu. Oleh karena itu, gelar tersebut harus terus dijaga dan diimplementasikan seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga: Pemprov NTB-Komunitas Teduh Bumi gelar "Sedekah Oksigen" di Tambora
Ia berkomitmen bersama-sama Pemeritah Provinsi Kalimantan Tengah untuk menggaungkan hal tersebut, dalam rangka menumbuhkan semangat nasionalisme di tengah-tengah masyarakat dan melestarikan kearifan adat istiadat masyarakat Dayak yang sesuai dengan filosopi "Huma Betang".
"Sejarah menceritakan bahwa kehidupan masyarakat Dayak sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya bermasyarakat yang mencerminkan Pancasila, hal positif seperti itu harus terus dijaga seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi saat ini," ungkapnya.
Ia mengatakan, mudah untuk mengingat isi dari Pancasila, namun masih banyak dalam implementasinya yang harus terus ditingkatkan dan dilestarikan sehingga semangat nasionalisme dan rasa kecintaan terhadap NKRI semakin tertanam di hati masyarakat.
Baca juga: Pemprov ingatkan Kalteng adalah Bumi Pancasila
Pada pemberitaan sebelumnya, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menjelaskan bahwa Bumi Pancasila ini berarti seluruh anak bangsa Indonesia berhak ikut bertempat tinggal di dalam rumah betang tanah dayak, namun wajib memahami dan mentaati semboyan di mana bumi di pijak di situ langit di junjung.
"Kalau hal ini semua dipatuhi, yakinlah Kalteng akan terwujud menjadi provinsi yang bermartabat, elok, religius, kuat, amanah dan harmonis (Berkah)," jelas Sugianto.
Ia menjelaskan, Kalteng sangat beragam, baik dari suku, agama, etnis dan lainnya sehingga dalam membangun provinsi yang juga berjuluk "Bumi Tambun Bungai" ini harus bersama-sama dengan tetap menjaga keberagaman.
"Yakinlah, keberagaman tersebut sangat berguna dalam mencapai keharmonisan dan meningkatkan kesatuan maupun persatuan yang dilandasi prinsip gotong royong," demikian Sugianto Sabran.
Baca juga: Eva: Moralitas Pancasila harus digunakan dalam pembangunan
Pewarta: Rachmat Hidayat
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021