Perth (ANTARA News) - Petugas pemadam pada Selasa menguasai kebakaran yang menyebar dengan cepat dan memusnahkan 68 rumah dan merusak 23 rumah lagi di dekat kota Perth, Australia, kata beberapa pejabat, seperti dikutip AFP.
Tentara dan beberapa pekerja gawat darurat membantu membersihkan dan memperbaiki kota kecil yang porak-poranda di pantai timur negeri itu dan memulihkan pasokan listrik buat warga yang jadi korban Topan Tasi, yang memiliki kekuatan tertinggi, pekan lalu, sementara api mengamuk di bagian barat Australia.
"Sebanyak seratus ... petugas pemadam telah bekerja sepanjang hari hingga malam untuk memadamkan kobaran api," kata dinas pemadam Australia Barat setelah perjuangan sepanjang malam guna mengendalikan kebakaran yang mulai terjadi Ahad (6/2) memporak-porandakan wilayah tersebut.
Kobaran api yang menyebar dengan cepat dan tak dapat diramalkan mengamuk di seluruh wilayah Roleystone, di ujung selatan Perth, dan di sepanjang pinggiran utaranya di Red Hill. Kebarakan tersebut menghanguskan 68 rumah dan memusnahkan ratusah hektare hutan.
Puing rumah yang membara menghampar di pinggiran kota terbesar keempat di negeri itu, saat amukan si jago merah yang membuat warga meninggalkan rumah mereka ke tempat penampungan sementara mulai padam.
"Kami bicara tentang ratusan orang (yang kehilangan tempat tinggal), dan 68 rumah, dengan 68 keluarga, yang jadi korban," kata Allen Gale dari Dinas Pemadam dan Layanan Darurat di negara bagian tersebut.
Sebanyak 150 petugas pemadam bekerja sepanjang malam untuk menggali parit dan memperkokoh jalur penahan api di sekitar lokasi kebakaran di Roleystone, yang telah melahap sebanyak 440 hektare lahan.
Para pejabat mengatakan kendati api berkobar dengan ganas, petugas pemadam dengan susah-payah mampu menyelamatkan sejumlah rumah, gudang dan pagar dari lahapan api, yang meletus secara tak sengaja.
Tak ada laporan mengenai korban jiwa atau luka serius, tapi seorang petugas pemadam berada dalam kondisi stabil di rumah sakit setelah tertabrak mobil sementara beberapa orang lagi dirawat karena menyedot asap.
Kebakaran itu terjadi hanya beberapa hari setelah Topan Yasi menerjang negara bagian Queensland, sehingga merusak tanaman dan menimbulkan kerugian sedikitnya 500 juta dolar Australia. Beberapa pekan sebelumnya banjir bandang yang menewaskan lebih dari 30 orang merendam puluhan ribu rumah di Queensland dan Vistoria.
Kondisi cuaca La Nina yang sangat kuat, yang menimbulkan topan dan banjir bagi Australia, telah menjadi penyebab cuaca ekstrem di negeri tersebut. (C003/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011