"Ini adalah momentum bersejarah bagi Sudan," kata Ashton dalam sebuah pernyatan, seraya memuji pelaksanaan pemungutan suara yang damai dan kredibel.
"Uni Eropa menghormati hasil referendum sebagai cerminan nyata demokrasi yang mengekspresikan harapan rakyat Sudan Selatan," kata diplomat kepala blok 27 negara itu.
"Lebih jauh lagi Uni Eropa akan mengembangkan kemitraan erat dan jangka panjang dengan Sudan Selatan yang akan menjadi sebuah negara baru ketika Perjanjian Damai Komprehensif (CPA) berakhir pada Juli 2011," katanya. (PPT/M014/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011