"Kami berharap Hutama Karya bisa melakukan IPO tahun ini juga sehingga dapat menambah modal perusahaan," kata Sekretaris Perusahaan Ari Widyantoro, usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR-RI, Senin.
Menurut Ary, dalam kajian IPO perusahaan, jumlah saham yang akan dilepas ke publik 40 persen dan hasilnya akan digunakan untuk ekspansi usaha serta membesarkan anak perusahaan.
"Saat ini kami hanya memiliki ekuitas sekitar Rp400 miliar, sehingga dibutuhkan tambahan dana," katanya.
Ia memperkirakan tambahan modal akan berdampak signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan mulai 2011. Pada 2010, perseroan memperkirakan laba bersih Hutama Karya mencapai Rp109 miliar, dengan pendapatan sekitar Rp3,29 triliun.
Sementara tahun 2011 diperkirakan laba berkisar Rp150 miliar, dengan pendapatan sekitar Rp4,6 triliun.
Ary menambahkan, jika IPO dapat dilaksanakan 2011, maka laba bersih bisa mencapai Rp337 miliar, dengan pendapatan menembus Rp7 triliun.
Meski begitu, Ary mengakui semua rencana keuangan tersebut tergantung putusan Kementerian BUMN apakah memasukkan Hutama Karya dalam daftar IPO 2011.
Sebelumnya ada indikasi bahwa IPO perusahaan jasa konstruksi tersebutr urung terlaksana pada tahun ini karena ada sengketa terkait pembangunan JORR ruas S.
Ary menambahkan, pada tahun 2011, perseroan memperkirakan memperoleh kontrak sekitar Rp10,97 triliun, meningkat dari kontrak tahun 2010 sekitar Rp9,54 triliun.
Secara keseluruhan, bisnis perseroan meliputi pembangunan bendung irigasi, jalan, dan jembatan, bangunan dan gedung, pelabuhan dermaga.
Hutama Karya mulai tahun 2010 mendirikan anak perusahaan yaitu, Haka Realtindo, Haka Pole, Haka Aston, yang ketiganya sudah memberikan kontribusi terhadap pendapatan perseroan berkisar Rp30 miliar.
(R017/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011