Seoul (ANTARA News) - Para perwira militer Korea Utara dan Korea Selatan Selasa (8/2) akan bertemu untuk melakukan perundingan lintas perbatasan pertama sejak serangan pihak utara terhadap satu pulau Korea Selatan November lalu menyebabkan ketegangan di semenanjung itu meningkat.

Diskusi-diskusi di desa gencatan senjata Panmunjom itu akan dipusatkan terutama mengenai persiapan bagi perundingan tingkat pejabat tinggi militer, ysng blum ditetapkan tanggalnya.

Tetapi Korea Selatan (Korsel) menganggap pertemuan itu satu peluang untuk menguji ketulusan isyarat-isyarat perdamaian Korea Utara (Korut) setelah konfrontasi berbulan-bulan.

Diskusi-diskusi dalam pertemuan itu mungkin akan membantu kami satu pedoman tentang niat-niat Korut dan iklim bagi dialog," kata seorang juru bicara kementerian pertahanan kepada AFP.

Hubungan antara kedua negera membeku sejak Korsel Mei menuduh Korut mentorpedo sebuah kapal perangnya dan menewaskan 46 pelaut, satu tuduhan yang dibantah Korut.

Penembakan terhadap pulau Yeonpyeong dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan, yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil, sempat menimbulkan kekhawatiran akan terjadi perang.

Tetapi dalam perubahan tiba-tiba tahun ini, Pyongyang melakukan apa yang media Korsel sebut satu upaya perdamaian.

Dan setelah para pendukung mereka masing-masing China dan Amerika Serikat, bulan lalu menyerukan dialog antar-Korea , baik Korsel maupun Korsel tampaknya tidak berkeberatan untuk berunding.

Walaupun China juga mendesak dimulai kembali perundingan enam negera mengenai perlucutan senjata nuklir Korut, AS mengatakan Korut harus terlebih dulu memperbaiki hubungan dengan Korsel.

Akan tetapi Seoul, mengatakan tetangganya harus "bertanggung jawab" atas serangan-serangan tahun lalu dan berjanji tidak akan terulang kembali jika dialog ingin membuat kemajuan.

Perundingan enam negara melibatkan China (tuan rumah), Amerika Serikat, dua Korea,Rusia dqn Jepang terhenti sejak Desember 2008.

Kementerian pertahanan Seoul mengatakan perundingan militer Selasa itu diperkirakan akan dimulai pukul 10:00 waktu setempat (08:WIB) diikuti tiga pejabat Korsel yang dipimpin Kolonel Moon Sang Gyun.

(SYS/H-RN/B002)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011