Jakarta (ANTARA News) - Kelompok usaha agribisnis besar di kawasan Asia, Wilmar International, berencana menanamkan modal sebanyak 900 juta dolar Amerika Serikat untuk membangun industri pengolahan minyak sawit mentah di Indonesia.
"Khusus untuk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dia berminat memindahkan (basis produksi) dari Malaysia dan China ke Indonesia. Wilmar berjanji melakukan investasi 900 juta dolar AS dalam dua tahun ini untuk lima atau enam industri hilir," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di kantor Kementerian Perindustrian Jakarta, Senin.
Namun, kata dia, perusahaan pemilik perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan kelapa sawit tersebut meminta penyikapan fiskal dari pemerintah.
"Jadi saya minta dia berhubungan dengan BKPM karena BKPM dan Kementerian Keuangan yang akan memberikan. Tapi Presiden sudah setuju kalau hilirisasi industri mendapat penyikapan fiskal dan non-fiskal serta insentif dan disinsentif," jelasnya.
Hidayat menjelaskan pula bahwa semula perusahaan yang beroperasi di lebih dari 20 negara itu akan membangun industri hilir CPO di Gresik, Jawa Timur, yang fasilitas pendukung dan infrastrukturnya telah memadai.
Namun, ia melanjutkan, pemerintah juga mengarahkan perusahaan itu untuk membangun industri hilir di luar Pulau Jawa. "Saya usulkan di Riau," katanya.
Menurut dia, usul tersebut masih dibahas kembali karena Wilmar menganggap Riau belum memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung operasi perusahaan.
Ia menambahkan, dalam hal ini Wilmar meminta dukungan pemerintah dalam pembangunan infrastruktur pendukung operasi industri dan pemerintah akan mengupayakannya.
(M035/B010)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011
Buat bikin pos satpam aja gak cukup..
Diedit lagi dong, mas bambang....