Papua (ANTARA) - Atlet angkat berat Widari berhasil menyumbang medali emas untuk Kalimantan Timur pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua setelah menyisihkan lima pesaing di kelas 47kg putri, Senin.

Auditorium Universitas Cenderawasih Jayapura menjadi saksi bisu saat Widari tampil perkasa setelah mengumpulkan total angkatan seberat 470kg (180kg squat, 120kg bench press dan 170kg dead lift).

Atlet kelahiran 19 September 1991 itu sempat mengalami dua kali kegagalan di kategori bench press 110kg dan 135kg. Sementara dua kategori lainnya diselesaikan tanpa hambatan.

Medali perak jatuh ke tangan lifter asal Riau Windi Hastuti yang mengumpulkan total angkatan 415kg (165 squat, 100kg bench press dan 150kg dead lift). Catatan angka tersebut diwarnai tiga kali kegagalan masing-masing 175kg squat, 100kg bench press dan 140kg dead lift.

Lifter Lampung Dwi Mardiana membawa pulang perunggu dengan capaian total angkatan 405kg (150kg squat, 95kg bench press dan 160kg dead lift) dengan kegagalan mengangkat 160kg barbel di babak squat, 100kg babak bench press dan 162,5kg dead lift.

Sementara tiga atlet lainnya yang gagal membawa pulang medali adalah Sherly Yulianti dari Riau, Sumarni dari Kalimantan Utara dan atlet tuan rumah Finny Yulianan.

Baca juga: Lifter Susi Susanti tambah emas untuk Jabar dari angkat berat putri
Baca juga: Angkat berat DKI Jakarta incar medali meski dengan atlet terbatas
Baca juga: Hardi waspadai atlet angkat berat Jawa Barat di PON Papua

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021