Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah secara resmi membuka masa penawaran sukuk negara ritel (sukri) seri SR-003 dengan jumlah minimum pemesanan pembelian adalah Rp5 juta tanpa batasan maksimum.
Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto di Jakarta, Senin, menjelaskan setiap individu warga negara Indonesia dapat menyampaikan pemesanan pembelian sukri dengan tingkat kupon yang ditetapkan sebesar 8,15 persen.
"Pada dasarnya kupon sukri SR-003 at par dengan yield obligasi negara dengan tenor yang sama yaitu tiga tahun dengan premi risiko yang relatif kecil karena kenaikan ekspektasi inflasi," ujarnya.
Rahmat mengatakan premi dengan resiko rendah tersebut diberikan mengingat umumnya investor individu memegang sukuk ritel hingga jatuh tempo.
Direktur Pembiayaan Syariah Ditjen Pengelolaan Utang Dahlan Siamat mengatakan dengan kupon sebesar 8,15 persen, itu berarti 200 basis poin diatas deposito tingkat bunga deposito rata-rata 2 persen.
"Itu artinya riil imbalan, riil returnnya lebih tinggi 8,15 persen untuk jangka waktu tiga tahun," ujarnya.
Ia juga mengharapkan investor menaruh minat terhadap sukuk ritel SR-003, karena pasar sukuk sudah berkembang secara likuid.
Sementara mengenai jumlah target indikatif, ia mengatakan tidak ada target indikatif dari penerbitan sukri ini karena tergantung dari seberapa besar penjualan jumlah instrumen yang dilakukan agen penjual.
"Kalau target kami belum bisa menyimpulkan berapa jumlah target jumlah indikatif yang bisa diserap. Kita tunggu perkembangan pasar, nanti menjadi tidak valid, karena hari perhari ada upsize, jadi agak susah mengatakan jumlahnya." ujarnya.
Menurut Dahlan, penerbitan sukri menggunakan underlying asset sebesar Rp10,8 triliun, dalam hal ini barang milik negara (BMN) seperti tanah dan bangunan dari berbagai kementerian dan lembaga.
"Itu tidak berarti kita gunakan semua, karena kita secara berkala juga melakukan penerbitan reguler melalui lelang," ujarnya.
Di masa mendatang, ia menambahkan, pemerintah juga akan mengajukan permohonan kepada DPR untuk menambah underlying asset sebesar Rp30 triliun yang juga berupa barang milik negara.
Pemesanan pembelian sukuk negara ritel seri SR-003 ini disampaikan melalui agen penjual setiap hari kerja mulai 7 Februari hingga 18 Februari 2011.
Sedangkan penjatahan pada 21 Februari 2011, setelmen (penerbitan) pada 23 Februari 2011. Kemudian pengembalian dana sisa penjatahan paling lambat 24 Februari 2011, konfrimasi kepemilikan paling lambat 4 Maret 2011.
Sukuk Negara Ritel seri SR-003 ini akan dicatatkan di Bursa Efek pada 24 Februari 2011.
Sementara, sebanyak 20 agen penjual sukuk ritel 2011 yang telah ditetapkan pemerintah adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas, PT Mega Capital Indonesia dan PT Bahan Securities.
Kemudian PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, PT Danareksa Sekuritas, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Trimegah Securities Tbk, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Citibank, Standard Chartered Bank, PT Sucorinvest Central Gani.
PT Reliance Securities Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank OCBC NISP Tbk, PT Ciptadana Securities serta PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. Sementara konsultan hukum yang ditetapkan adalah Ary Zulfikar & Partners Legal Consultant.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011