Jakarta (ANTARA) - Lima berita politik pada hari Minggu (10/10) yang masih menarik untuk dibaca dan menjadi perhatian publik, mulai Gerinda beri alasan Prabowo maju Pilpres hingga usulan Rembuk Nasional Pemilu 2024.
Klik di sini untuk membaca berita selengkapnya
1. Gerindra sampaikan alasan Prabowo maju dalam Pilpres 2024
Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menyampaikan alasan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju dalam kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, salah satunya adalah permintaan masyarakat yang masif.
"Saya katakan, 2024 Pak Prabowo Insya Allah akan maju dalam laga pilpres. Majunya beliau karena begitu masifnya permintaan kita semua, besar harapan rakyat, pembangunan harus berlanjut, cita-cita kita berpartai belum terwujud," kata Muzani dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Selengkapnya di sini
2. Fathan: Pembebasan PPh bukti pemerintah mendengar aspirasi masyarakat
Anggota DPR Fathan Subchi menilai pembebasan pajak penghasilan (PPh) untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perseorangan dengan penghasilan di bawah Rp500 juta per tahun bukti bahwa pemerintah mendengar aspirasi masyarakat.
"Ini keputusan tepat di saat rakyat mencoba bertahan akibat dampak pandemi," kata Fathan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Selengkapnya di sini
3. MPR ajak generasi muda pandai gunakan medsos
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengajak para generasi muda pandai menggunakan media sosial (medsos) di tengah maraknya informasi hoaks dan fitnah di dunia maya.
"Mari kita gunakan medsos dengan baik. Saat ini banyak sekali berita hoaks, fitnah banjir di medsos, namun kita harus mampu menyaring informasi, kalau tidak maka akan menjadi masalah bagi bangsa ini," kata Jazilul Fawaid atau Gus Jazil dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Selengkapnya di sini
4. PKP usulkan Rembuk Nasional terkait jadwal Pemilu 2024
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Said Salahudin mengusulkan diadakan Rembuk Nasional terkait penentuan jadwal pemungutan suara Pemilu 2024.
Usulan tersebut menurut dia karena semua partai politik perlu dimintai pendapat dan dipertimbangkan usulannya mengenai jadwal Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.
Selengkapnya di sini
5. Demokrat: Hanya 2 calon dalam pemilu dapat sebabkan polarisasi
Kepala Badan Komunikasi Strategis Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa pemilihan umum yang hanya diikuti oleh dua pasang calon presiden dan wakil presiden dapat mengakibatkan polarisasi yang mengental di kalangan masyarakat.
"Polarisasi yang mengental (diakibatkan oleh, red.) hanya dua calon di (pemilihan umum presiden, red.) 2014 dan 2019," kata Herzaky dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Selengkapnya di sini
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021