Mamuju (ANTARA News) - Bupati Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, Drs Suhardi Duka, dianggap telah membohongi masyarakat yang ada di Kelurahan Simboro Kecamatan Simboro Kepulauan Kabupaten Mamuju.
"Bupati Mamuju, Drs Suhardi Duka MM jauh sebelumnya telah berkali-kali menjanjikan akan membangun tanggul penahan ombak bagi masyarakat di Kelurahan Simboro Kecamatan Mamuju, namun ternyata itu tidak pernah ditepati," kata Anca, salah seorang warga di Kelurahan Simboro Mamuju, Minggu.
Oleh karena itu ia menganggap, Bupati Kabupaten Mamuju, Drs Suhardi Duka, yang telah menjabat dua kali sebagai Bupati di Mamuju yakni pada periode tahun 2005-2010 dan pada tahun 2010-2015 telah membohongi masyarakat di Kelurahan Simboro karena pemerintah di Mamuju belum juga membangun tanggul yang dijanjikannya itu.
"Bahkan Bupati Mamuju juga telah menjanjikan masyarakat Simboro sebelum menjadi Bupati Mamuju untuk yang kedua kalinya, apabila terpilih kembali menjadi Bupati Mamuju kedua kalinya, maka akan segera membangun tanggul untuk masyarakat di Kelurahan Simboro ini agar dapat mengantisipasi ancaman abrasi dan gelombang pasang," katanya.
Tetapi menurutnya, karpemerintah di Mamuju belum juga membangun tanggul penahan ombak di kelurahan Simboro sepanjang 200 meter untuk melindungi rumah warga dari gelombang air laut pasang tersebut.
Justru yang terjadi, lanjutnya, masyarakat menjadi korban abrasi pantai karena air laut berupa gelombang pasang setinggi dua meter yang datang dari perairan sulawesi terus menghantam pemukiman mereka di Kelurahan Simboro.
"Sekitar 15 rumah penduduk di Kelurahan Simboro ini telah rusak dihantam gelombang pasang setinggi dua meter yang datang terus menerus pada saat cuaca ekstrim melanda wilayah ini, rumah warga akhirnya terpotong dan tersisa hanya sebagian saja akibat gelombang pasang itu, karena tidak adanya tanggul sebagai penahan ombak yang dijanjikan akan dibangun pemerintah di Mamuju," katanya.
Ia mengatakan, air laut yang kini telah berada tepat dibelakang perumahan warga di Kelurahan Simboro itu, membuat pemukiman warga terancam hancur total, apalagi gelombang pasang tidak ada tanda-tanda akan berhenti datang menerpa rumah warga.
"Kami khawatir kalau pemerintah di Mamuju tidak menepati janjinya untuk membangun tanggul guna melindungi pemukiman warga yang terancam abrasi dan gelombang pasang, maka masyarakat akan kehilangan tempat tinggal, tanpa tahu harus pindah kemana," katanya.
Oleh karena itu ia meminta Bupati Mamuju sebagai penanggung jawab pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan bagi korban bencana seperti abrasi pantai harus bertanggung jawab dengan menepati janjinya membangunkan tanggul bagi masyarakat di Kelurahan Simboro ini," katanya. (MFH/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
wlupun dak bgi2 dperhtikan ma pmrintah, tp wrganya ttp pduli loh ma lingkungan