"Evaluasi dilakukan secara mendasar dan mendalam," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Santoso di Jakarta, Minggu malam.
Ditemui usai Rapat Koordinasi Polhukam, ia mengatakan, evaluasi dilakukan mulai pekan depan dengan Menteri Agama sebagai penjurunya.
"Evaluasi dilakukan mendasar karena menyangkut keyakinan, kepercayaan seseorang, sekelompok orang, agar tidak bertentangan dengan aturan perundangan yang ada," katanya.
Djoko menegaskan, "intinya bagaimana keyakinan seseorang itu dapat diakomodir tanpa bertentangan dengan undang-undang yang ada, sehingga tidak mengganggu keamanan, ketertiban dan kehidupan sosial lainnya,".
Evaluasi dilakukan menyeluruh, lanjut dia, karena juga akan melibatkan seluruh komunitas masyarakat termasuk Ahmadiyah.
Tentang batas waktu evaluasi yang diinstruksikan Presiden, Djoko mengatakan, sesegera mungkin.
Pada kesempatan itu, Menko Polhukam meminta semua pihak baik masyarakat maupun Ahmadiyah untuk menahan diri tidak melakukan aksi-aksi yang mengarah pada tindakan anarkis.(*)
(ANT/R018)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Semua salah yang benar hanya Tuhan yang kebenaran haqiqi, namun hidup di dunia ini penuh dengan aturan2 yang telah dibuat dan disepakati bersama. Pemerintah tidak konsisten, demikian pula golongan Ahmadiyah, massapun tidak bisa mengendalikan emosinya. Tetapi siapa yang paling bersalah .....?
Pemerintah dan Ahmadiyah yang tidak konisisten dengan aturan-2 yang telah disepakati bersama . Ngaca dulu ah......