Palembang (ANTARA News) - Mantan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Sumatera Selatan, DR H Ismail Djalili meninggal dunia dalam usia 78 tahun di rumah sakit Charitas Palembang, Minggu akibat penyakit yang dideritanya selama ini.
Dengan meninggalnya mantan Ketua PWI Sumsel periode 1983-1991 itu berarti daerah ini kehilangan tokoh pers senior.
Almarhum dikebumikan di pemakaman umum Puncak Sekuning Palembang.
Menurut Nover, salah seorang wartawan di Palembang, pihaknya merasa kehilangan tokoh pers terbaik setelah pak Ismail Djalili meninggal.
"Saya mendengar khabar penasehat PWI itu meninggal langsung ke rumah duka," kata dia lagi.
Selain wartawan, Ismail Djalili juga dikenal sebagai seniman, khususnya teater dan sastra.
Puluhan buku sastra ditulisnya, termasuk naskah teater dan film, kata Nover.
Tahun lalu pria kelahiran Menggala, Lampung, 26 Mei 1933 itu, menerima penghargaan Dewan Kesenian Sumsel sebagai tokoh seni di Sumsel.
Almarhum yang pernah menjabat Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Stisipol) Candradimuka Palembang itu juga tampil di publik saat puncak peringatan Hari Pers Nasional 2010 di Palembang, 9 Februari 2010.
Bahkan dalam acara nasional itu, almarhum pernah menerima kartu pers nomor satu, bersama wartawan nasional lainnya saat peringatan hari pers di Palembang lalu.
Terakhr almarhum tampil pada acara wisuda ke-24 mahasiswa Stisipol Chandradimuka di hotel Aryaduta Palembang pada 10 Januari 2011, walaupun sudah dalam kondisi sakit-sakitan dengan menggunakan alat bantu kursi roda.
Memang, lanjut dia, jasa Pak Ismail Djalili cukup banyak, bukan saja di dunia jurnalistik tetapi juga pria yang tinggal di Kampus Palembang itu pernah menjabat dibirokrat antara lain dipercaya menduduki posisi Kepala Biro Humas Provinsi Sumsel dan pernah menjadi anggota DPRD provinsi. (*)
(T.U005/M033)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011