Jakarta (ANTARA News) - Kementerian jajaran Politik, Hukum dan Keamanan menggelar rapat koordinasi terbatas membahas aksi kekerasan sejumlah warga terhadap jemaat Ahmadiyah di Kampung Pendeuy, Desa Umbulan, Cikeusik, Pandeglang, Banten, Minggu.

Rapat dipimpin Menko Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, dihadiri Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Jaksa Agung Basrief Arief di Jakarta, Minggu malam.

Juru bicara Kementerian Koordinator Polhukam, Sagom Tamboen mengatakan, rapat kemungkinan membahas langkah-langkah pemerintah untuk mengatasi aksi kekerasan terhadap jemaat Ahmadiyah yang telah berulang kali terjadi.

Peristiwa kekerasan di Banten, Minggu, berawal saat sejumlah orang melakukan perusakan terhadap rumah yang diduga sebagai tempat ibadah Ahmadiyah sekitar pukul 10.00 WIB.

Akibat peristiwa itu, Humas Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia Mubarik Ahmad mengungkapkan, saat ini tercatat tiga anggota jemaah Ahmadiyah tewas dalam penyerangan di Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten.

"Ini data yang saya terima sampai sore ini. Sebelumnya ada yang menyatakan enam, lalu turun jadi empat, kemudian tiga," katanya.

Ketiga orang yang tewas itu adalah Mulyadi, Tarno dan Roni. Dua orang diakui sebagai anggota jemaah Ahmadiyah. "Tarno dan Mulyadi adalah kakak beradik dari Parman yang merupakan Mubaligh Ahmadiyah di Cikeusik," kata Mubarik.

Mubarik mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan kronologi kejadian. Rencananya, PB Ahmadiyah akan menggelar keterangan pers Minggu malam.

Sementara itu, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri, Kombes Boy Rafli Amar, mengatakan, tiga orang tewas dan empat orang luka. Saat ini, seluruh korban dibawa ke RS Malimping, Pandeglang.(*)

(T.R018/J003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011