Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengecam tindakan kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah di Pandeglang, Banten, hingga menimbulkan korban jiwa dan warga lainnya luka-luka.
"Pemerintah mengecam aksi kekerasan tersebut, dan meminta aparat untuk mengusut dan menindak pelakunya," kata Menko Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto kepada ANTARA di Jakarta, Minggu.
Ia menambahkan, pemerintah sama sekali melarang berbagai macam aksi kekerasan terhadap sesama anak bangsa. "Jadi jelas, aksi-aksi kekerasan seperti itu, apalagi sampai menimbulkan korban tewas, harus diusut tuntas dan ditindak tegas siapapun pelakunya," kata Djoko menegaskan.
Humas Pengurus Besar Jemaah Ahmadiyah Indonesia, Mubarik Ahmad mengungkapkan, saat ini tercatat ada tiga jemaah Ahmadiyah yang tewas dalam penyerangan di Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten.
"Ini data yang saya terima sampai sore ini, sebelumnya ada yang menyatakan enam, lalu turun jadi empat dan kemudian tiga," kata Mubarik.
Tiga orang yang tewas itu adalah, Mulyadi, Tarno dan Roni. Keduanya diakui memang anggota jemaah Ahmadiyah.
"Tarno dan Mulyadi adalah kakak beradik dari Parman yang merupakan Mubaligh Ahmadiyah di Cikeusik," katanya.
Mubarik mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan kronologi kejadian.
Rencananya PB Ahmadiyah akan menggelar keterangan pers malam ini juga.
Tentang aksi penyerangan yang sudah berkali-kali terjadi terhadap Ahmadiyah, Menkopolhukam Djoko Suyanto enggan berkomentar.(*)
(T.R018/D011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011