Pekanbaru (ANTARA News) - Sejumlah mahasiswa asal Riau yang saat ini berada di Mesir mengaku ketakutan dan menginginkan proses evakuasi berlangsung secepatnya.
Salah seorang mahasiswa Riau yang sedang menuntut ilmu di Universitas Al Azhar, Ishal Eltharudy, mengatakan bahwa dirinya dan mahasiswa Indonesia lainnya saat ini dicekam ketakutan.
Kecurigaan tentara maupun polisi Mesir terhadap warga negara asing sudah meningkat. Mahasiswa Indonesia di Mesir mengalaminya, kata Ishal kepada ANTARA melalui sambungan telepon dari Pekanbaru, Sabtu malam.
Ia mengeluhkan dengan sikap pemerintah yang terkesan lamban dalam mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI). Terlebih lagi masih terdapat sekitar 3.200 mahasiswa asal Indonesia di Mesir yang belum dievakuasi.
"Malah saya dengar kabar, evakuasi akan dihentikan dan hanya ada untuk dua keberangkatan ke depan," katanya.
Selain dihantui ketakutan, pihaknya mengeluhkan stok makanan yang sudah menipis. Menurutnya, pemerintah harus mengambil tindakan tegas, jangan sampai ada WNI yang menjadi korban baru dilakukan evakuasi total.
"Paling tidak seperti yang dilakukan Malaysia yang melakukan evakuasi terhadap mahasiswanya ke Jeddah," katanya.
Ungkapan senada juga disampaikan Amal Fathullah yang mengaku pihaknya memanfaatkan internet untuk meminta proses evakuasi secepatnya.
"Kami berharap dilakukan evakuasi secepatnya. Apabila stok makanan sudah menipis," katanya menambahkan.
Sementara itu di grup jejaring sosial facebook, pihak Kelompok Studi Mahasiswa Riau (KSMR) Mesir memberikan informasi tentang adanya bantuan stok makanan. Namun hingga saat ini, mahasiswa mengaku kesulitan karena tidak adanya jaminan keselamatan atas dirinya ketika menjemput makanan tersebut.
Selain itu, pihak Mahasiswa Indonesia di Mesir juga membentuk grup di facebook untuk mendesak pemerintah Indonesia melakukan evakuasi total terhadap seluruh WNI menyusul semakin tidak kondusifnya keadaan. (IND/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011