Kupang (ANTARA News) - Para tokoh adat di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, akan mengenakan pakaian kebesaran adat Belu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungannya ke wilayah perbatasan itu pada 10 Februari 2011.
"Ini bentuk penghormatan kami kepada Presiden sebagai penguasa tertinggi di negeri ini," kata Bupati Belu Joachim Lopez dalam rapat pemantapan dengan Panitia Hari Pers Nasional (HPN) 2011 serta tim pendahulu dari protokol kepresidenan di Kupang, Sabtu.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono akan ke Atambua, ibu kota Kabupaten Belu pada 10 Februari melalui jalan darat sejauh sekitar 300 km, setelah menghadiri puncak peringatan HPN ke-65 di Kupang, 9 Februari 2011.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke wilayah perbatasan Indonesia dengan negara Timor Leste itu untuk bernostalgia dengan Batalyon Infanteri (Yonif) 744/Satya Yudha Bhakti (SYB).
Ketika masih aktif di militer, Presiden SBY pernah menjadi Komandan Yonif 744/SYB ketika Timor Timur masih menjadi bagian dari NKRI. Batalyon ini bertugas di wilayah bekas jajahan Portugis itu untuk menumpas gerakan pengacau keamanan Timtim pada saat itu.
Bupati Lopez mengatakan pakaian kebesaran adat Belu ini, akan dikenakan kepada Presiden SBY saat berkunjung ke rumah pintar Atambua pada 10 Februari.
"Ini merupakan bentuk budaya kami...setiap tamu agung yang datang ke Kabupaten Belu, pasti akan dikenakan pakaian adat kebesaran seperti yang dikenakan para raja pada zaman dulu," katanya.
"Kita semua menjunjung tinggi dan menjaga keamanan bersama agar kunjungan Presiden ke NTT berjalan lancar dan mulus. Namun, tata krama adat dan budaya, janganlah kita abaikan," katanya menegaskan.
Dalam perjalanan ke Atambua, Presiden SBY bersama Ibu Negara akan menyinggahi SoE, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kefamenanu, ibu kota Kabupaten Timor Tengah Utara.
Presiden SBY dan Ibu Negara serta rombongan akan juga disambut dengan tarian adat di SoE dan Kefamenanu.
"Ini budaya kami dalam menyambut setiap tamu agung yang datang ke daerah kami, apalagi ini Presiden," kata Bupati Timor Tengah Selatan Paul VB Mella dan Bupati Timor Tengah Utara Raymundus Fernandez dalam pertemuan itu.
Bupati Fernandez mengatakan sejumlah titik ruas jalan yang rawan longsor di wilayah Timor Tengah Utara sedang dalam perbaikan agar tidak menganggu perjalanan Presiden dan rombongan menuju Atambua.
"Peralatan berat sudah kami siagakan pada sejumlah titik rawan untuk mengantisipasi jika terjadi longsoran," katanya dan menambahkan wilayah Timor Tengah Utara saat ini masih terus dilanda hujan dengan intensitas yang tinggi.(*)
(T.L003//O001)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011