Samarinda (ANTARA News)- Pemprov Kaltim telah membentuk Tim Terpadu terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Biro Humas, Biro Sosial dan Kantor Penghubung Pemprov Kaltim di Jakarta untuk mengevakuasi warga Kaltim di Mesir.
"Mahasiswa Kaltim yang menuntut ilmu di sejumlah perguruan tinggi di Mesir cukup banyak, warga Kaltim yang bekerja di Mesir juga tidak sedikit, sehingga kita perlu membentuk tim untuk mengevakuasi mereka," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setprov Kaltim M Yadi Robyan Noor di Samarinda, Jumat.
Menurut dia, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak sebelumnya menginstruksikan agar dibentuk tim terpadu yang khusus menangani evakuasi bagi warga Kaltim yang ingin pulang dari Kairo, Mesir.
Setelah pembentukan Tim Terpadu Evakuasi, pihaknya kemudian intensif melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak yang menangani pemulangan warga Indonesia, khususnya dari Kaltim.
Komunikasi dilakukan dengan Satuan Tugas (Satgas) Kementerian Luar Negeri, serta atase Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Kairo, Mesir.
Komunikasi dilakukan pula dengan jaringan-jaringan yang diketahui Pemprov Kaltim, seperti sekolah Indonesia Kairo (SIK) di Mesir dan lokal staf atase di Kairo.
Hingga kini, katanya, Pemprov Kaltim melalui tim terpadu khususnya Kantor Penghubung di Jakarta terus memantau rencana evakuasi tahap II dan selanjutnya.
Apabila terdapat warga ataupun mahasiswa Kaltim, maka dapat diberikan fasilitas tinggal sementara, bahkan jika memungkinkan akan difasilitasi hingga pulang ke Kaltim.
Kepala Biro Sosial Setprov Kaltim Sigit Muryono mengatakan, saat ini sesuai data yang dikirimkan Forum Mahasiswa Kaltim Republik Arab Mesir, terdapat 27 orang mahasiswa Kaltim yang menjalani pendidikan di Universitas Al Azhar, Mesir.
Sejak terjadinya gejolak di Kairo, Mesir, Pemprov Kaltim telah melakukan koordinasi terhadap Satgas Kemenlu dan atase Kedubes di Kairo untuk mengetahui kondisi mahasiswa dan warga Kaltim.
Sesuai data yang dikirimkan forum mahasiswa tersebut, katanya, jumlah mahasiswa untuk masing-masing daerah adalah, dari Kota Bontang ada satu orang, Kutai Kartanegara sepuluh orang, dan Samarinda ada 14 orang.
Kemudian dari Kabupaten Panajam Paser Utara ada satu orang, dan Kabupaten Paser empat orang. Sedangkan dari jumlah itu, sebanyak empat orang sudah dipastikan pulang ke Kaltim ikut rombongan evakuasi Indonesia pertama.(*)
(T.KR-GFR/H-KWR)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011