Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, pemerintah menargetkan investasi sebesar 150 miliar dolar AS di Indonesia untuk mempercepat pembangunan di berbagai bidang.

"Tadi soal investasi. Jadi kita menginginkan 150 miliar dolar AS investasi," kata MS Hidayat setelah menghadiri rapat kabinet terbatas tentang dunia usaha di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat.

Hidayat mengatakan, investasi itu antara lain untuk mengembangkan sektor pertanian, pertambangan, dan sejumlah industri yang mampu memberikan nilai tambah.

Dia menegaskan, perhitungan lebih rinci tentang investasi itu akan dilakukan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Sementara itu, Kepala BKPM Gita Wirjawan yang ditemui secara terpisah menjelaskan, investasi 150 miliar dolar AS itu terbagi menjadi dua, yaitu dari investor dalam negeri sebesar 50 miliar dolar AS dan investor luar negeri sebesar 100 miliar dolar AS.

"Ini dengan konsep kemitraan antara luar dengan dalam negeri," kata Gita.

Menurut Gita, lokasi investasi akan tesebar di Indonesia bagian barat, tengah, dan timur. Dia berharap target investasi itu akan tercapai dalam 3-5 tahun, sejak 2011.

Gita menyebut sejumlah negara sebagai calon investor potensial, antara lain India (15 miliar dolar AS), Korea (15 miliar dolar AS), Jepang (59 miliar dolar AS), Perancis (4 miliar dolar AS), dan Rusia (2 miliar dolar AS).

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, target investasi itu adalah salah satu upaya untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi nasional.

Hatta mengaku telah memaparkan di hadapan presiden bahwa dalam waktu dekat akan ada rapat kerja dengan dunia usaha. Setelah itu juga akan ada rapat dengan BUMN pada 21 Februari 2011.

"Dari situ nanti kita tahu komitmen BUMN dalam investasi infrastruktur berapa," katanya.

Kemudian, pemerintah akan menggelar rapat dengan dunia usaha secara lebih luas pada 28-29 Maret 2011. Dia berharap, koordinasi dengan dunia usaha itu akan memunculkan visi ekonomi Indonesia, khususnya komitmen BUMN dalam pembangunan.

Hatta menjelaskan, pemerintah akan lebih mengutamakan investasi BUMN. Setelah investor lokal terakomodir, pemerintah baru akan mengakomodir investor luar negeru yang sudah berkomitmen, misalnya dari Jepang, Korea, dan India.(*)

(F008/A023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011