Saya sekali lagi benar-benar mendesak pihak-pihak berwenang Mesir untuk mendengarkan suara rakyat serta segera memulai perubahan

New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengecam serangan-serangan terhadap jurnalis saat huru-hara politik di Mesir pada Rabu (2/2).

Ban yang berbicara dari Berlin, Jerman, Kamis, menyebut serangan tersebut sebagai "intimidasi dan pembatasan terhadap media internasional serta kelompok-kelompok HAM", yang harus segera dihentikan oleh pihak berwenang Mesir.

"Itu tindakan yang keterlaluan dan sama sekali tidak bisa diterima. Harus dihentikan sekarang juga," tegas Ban dalam jumpa pers usai bertemu dengan Presiden Jerman Christian Wulff --seperti dilaporkan pusat media PBB di New York.

Ban menegaskan bahwa kebebasan menyatakan pendapat serta berserikat merupakan bagian sangat penting dari nilai-nilai demokrasi.

"(Karena itu) saya sekali lagi benar-benar mendesak pihak-pihak berwenang Mesir untuk mendengarkan suara rakyat serta segera memulai perubahan," katanya.

Ia menambahkan bahwa PBB siap membantu pemerintah dan rakyat Mesir jika mereka ingin memulai perubahan, termasuk melakukan pemilihan umum.

Namun ketika ditanya posisinya tentang desakan yang diajukan sejumlah pemimpin dunia agar Presiden Hosni Mubarak segera mundur dari jabatannya, Ban menolak untuk berkomentar.

"Tapi kita sudah melihat banyak pemimpin dunia yang menyampaikan keprihatinan mereka, juga saran kepada pemerintah Mesir agar melakukan reformasi yang sesuai dengan keinginan rakyatnya," ujar Ban.

Stasiun-stasiun televisi di Amerika sejak Rabu pagi terus memberitakan serangan-serangan kepada para jurnalis internasional saat meliput kerusuhan politik hari Rabu di Mesir, termasuk saat bentrokan antara pendukung dan penentang pemerintahan Hosni Mubarak.

Sementara itu, seperti dilaporkan The Cutline yang mengutip AP, pada kerusuhan hari Rabu di ibukota Mesir, Kairo, para pendukung Presiden Mubarak melakukan penyerangan terhadap para pendukung demokrasi.

Serangan itu juga diarahkan kepada sejumlah jurnalis, termasuk reporter CNN Anderson Cooper dan awak televisi.

Selain Cooper dan kawan-kawannya, serangan juga dialami wartawan dari CBS, ABC, dan para wartawan dari sejumlah media internasional lainnya.

Tidak hanya serangan, pada Rabu sejumlah jurnalis internasional juga dilaporkan mengalami penahanan oleh pihak berwenang setempat, kendati pada hari yang sama mereka kemudian dibebaskan.

Menurut laporan tersebut, di antara wartawan yang sempat ditahan antara lain berasal dari koran New York Times dan Washington Post.

Laporan AP menyebutkan bahwa para pendukung Mubarak juga menusuk punggung seorang wartawan Yunani dengan obeng dan menjotos seorang fotografer.

Sementara itu Al Jazeera melaporkan bahwa dua wartawannya diserang dalam perjalanan mereka menuju bandar udara di Kairo sementara satu juru kamera mereka diserang di Lapangan Tahrir --pusat terjadinya kerusuhan di Kairo.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011