Makassar (ANTARA News) - Pengurus Provinsi PSSI Sulawesi Selatan menilai keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal George Toisutta menjadi Ketua Umum PSSI dalam kongres di Bintan, (19/3), merupakan hal yang wajar.
Ketua PSSI Sulsel, Kadir Halid, di Makassar, Kamis, mengatakan, setiap orang berhak mencalonkan diri menjadi ketua federasi sepak bola nasional asalkan memenuhi syarat seperti yang digariskan dalam statuka.
"Merupakan hak setiap orang jika ingin mencalonkan diri sebagai Ketum PSSI. Namun demikian, tentu ada hal yang harus diingat bahwa calon yang bisa lolos tentu sesuai dengan aturan yang berlaku," jelasnya.
Manurut Kadir, PSSI merupakan organisasi yang menjunjung tinggi nilai demokrasi. Karena itu, pihaknya mengaku tidak keberatan jika ada calon lain yang ingin meramaikan pertarungan pada kongres nanti.
"Kami sama sekali tidak ada masalah jika memang ada tokoh yang memutuskan mencalonkan diri pada kongres nanti. Namun saya kembali tegaskan bahwa keinginan (sebagai Ketum PSSI) itu tidak boleh dipaksakan," katanya.
Mengenai sikap PSSI Sulsel pada kongres empat tahunan itu, memang sudah total untuk memuluskan langkah Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, untuk kembali menjabat. Bahkan PSSI Sulsel menyiapkan langkah kongkrit untuk mewujudkan harapan tersebut.
Anggota DPRD Sulsel itu juga membantah jika keputusan mendukung Nurdin Halid kembali memimpin PSSI untuk periode mendatang, hanya karena persoalan keluarga.
"Meski soal pencalonannya tidak dibahas dalam kongres di Bali kemarin, namun kita sebagai pendukungnya tentu secara otomatis akan berjuang untuk mewujudkan harapan itu. Kami sendiri berharap agar semuanya bisa berjalan sesuai rencana," jelasnya.
Sebelumnya, PSSI telah menegaskan bahwa mereka yang mau mencalonkan harus sudah aktif di sepak bola sekurang-kurangnya lima tahun. Syarat itu tercantum pada pasal 35 ayat 4 Statuta PSSI. (*)
(T.KR-MH/A020)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011