Timika (ANTARA) - Atlet biliar kontingen Jawa Barat, Amanda Rahayu terharu karena akhirnya bisa memenangi medali emas dari ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua, yang sebelumnya selalu berujung kegagalan dalam tiga edisi.
Amanda meraih medali emas dari nomor bola 10 ganda putri, berpasangan dengan Annita Kanjaya yang baru pertama kali tampil di PON, dengan mengalahkan wakil tuan rumah Silviana Lu/Nur Sukmawaty.
"Alhamdulillah saya sangat senang mendapat medali emas di Papua. Dari enam babak final (PON) yang pernah saya ikuti, baru kali ini dapat emas," kata Amanda menceritakan saat ditemui di GOR Biliar SP5 Mimika, Jumat.
Amanda sudah bergelut di biliar membela Jabar sejak PON Kalimantan Timur 2008, Riau 2012, dan Jawa Barat 2016 namun belum pernah mencicipi podium tertinggi.
Dia menceritakan bahwa keenam babak final sebelumnya juga dilalui dari nomor yang beragam, baik dari sektor tunggal dan ganda putri atau campuran.
"Rasanya campur aduk ya, ada tegang dan ada senang karena akhirnya bisa menang. Tentu sangat bersyukur," Amanda mengungkapkan.
Dia menuturkan bahwa kunci kemenangan kali ini ialah dengan lebih santai dan berusaha menikmati jalannya pertandingan senyaman mungkin.
"Jelang final kami berusaha untuk menikmati saja, dan tidak lupa berdoa yang utama," pungkasnya.
Kegembiraan mendapat medali emas tidak hanya dirasakan Amanda, namun juga tim biliar Jawa Barat karena prestasi ini menjadi yang perdana di gelaran PON Papua.
Pelatih biliar Jawa Barat Mochamad Ujang Saefudin menyebutkan, mereka sangat bangga dengan hasil yang diukir Amanda dan Annita hari ini karena menumbuhkan optimisme pada pertandingan di nomor lain.
"Kami bersyukur sekali karena target emas dari nomor ini sudah tercapai, saya sangat berterima kasih pada Amanda dan Annita atas kerja kerasnya menyelesaikan tugas dari nomor ini," tutur pria yang akrab disapa Musfi ini.
Baca juga: Tim Biliar Jabar targetkan tiga emas dari PON Papua
Baca juga: Jawa Barat dulang medali emas perdana dari biliar
Baca juga: Jadwal biliar PON Papua hari kelima mainkan enam babak final
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021