tadi..bgtu gw dpt berita itu..buka FBnya, gw liat di wall nya ucapin bela sungkawa,tp bgtu brita nyebar, FBnya lgsung nonaktif

Jakarta (ANTARA News) - Pengelola akun Science Of Universe di Facebook, Kamis, meminta maaf kepada khalayak serta masyarakat Indonesia atas pemberitaan mengenai Imanda Amalia yang belum jelas kebenarannya.

Imanda Amalia mulanya diberitakan sebagai WNI yang tewas dalam kegaduhan politik di Mesir, namun belakangan berkembang isu bahwa yang bersangkutan merupakan warga negara Australia keturunan Indonesia.

Mengenai simpang siur pemberitaan mengenai Imanda Amalia juga masih menjadi pertanyaan sebagian pengguna Facebook terutama yang terdaftar sebagai teman komunitas Science Of Universe.

Tidak hanya dalam raksasa jejaring sosial Facebook, Imanda Amalia juga ramai dibicarakan dalam situs sejenis, Twitter. Para pemilik akun Twitter juga mempertanyakan siapa sebenarnya Amanda dan benarkah ia sudah tewas dalam kerusuhan Mesir?

Dalam akun twitter Lila Budiarto, @lilaaccc, Sari Fahlevi (@sarifahlevi) menulis bahwa Imanda seorang sukarelawan negara konflik yang mengabdikan dirinya untuk membantu sesama, mujahid sejati.

"tadi..bgtu gw dpt berita itu..buka FBnya, gw liat di wall nya ucapin bela sungkawa,tp bgtu brita nyebar, FBnya lgsung nonaktif," tulis Sari.

"Yg kuingat di salah satu tulisannya, dia ingin seperti Rachel Corrie,gadis asal AS volunteer u/Palestina," tulis Sari di paragraf kedua.

Sejumlah pengguna twitter juga mengomentari bahwa foto yang dipampang sejumlah media nasional dalam pemberitaan mengenai Imanda adalah foto yang salah alias foto orang lain.

Sementara TRIBUNNEWS.COM melaporkan bahwa United Nation Relief and Works Agency (UNRWA) membenarkan adanya stafnya yang bernama Imanda Amalia meninggal dunia setelah terjebak di tengah kerusuhan saat hendak evakuasi korban dari pihak anti Mubarak, Kamis dinihari (3/2).

Juru bicara UNRWA Christopher Gunness, menurut Tribunnews.com, mengatakan bahwa Imanda meninggal dalam perjalanan menuju base camp.

(S026/B010)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011