Mereka itu penjahat kelas wahid yang bisa menghancurkan sendi-sendi sosial kota di Mesir
Jakarta (ANTARA News) - Seorang mahasiswi asal Pati, Jawa Tengah, Nurlaila Khadila, yang tengah menyelesaikan studinya di Fakultas Usuluddin, Universitas Al Azhar, menyebutkan situasi Mesir, termasuk kota Kairo, semakin tidak pasti.
Nurlaila yang kini sudah kembali ke Tanah Air dan sementara berada di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, melukiskan situasi menyeramkan di Nasr City di mana dia tinggal.
Di wilayah itu, kata Nurlaila, tentara semakin banyak dan banyak tahanan lepas.
Diperkirakan narapidana yang lepas sebanyak 2.900 orang dan yang ditangkap kembali sekitar 326 orang.
"Mereka itu penjahat kelas wahid yang bisa menghancurkan sendi-sendi sosial kota di Mesir," kata Nurlaila.
Nasr City sendiri berada sekitar satu jam perjalanan dari Lapangan Tahrir.
Mahasiswi semester terakhir di Universitas Alazhar ini mengatakan warga negara asing, termasuk dirinya, merasa beruntung karena penduduk kota itu memberi perlindungan kepada mereka, dengan cara mengelar ronda.
Warga setempat juga berkumpul di masjid-masjid, menghimpun kekuatan untuk mengamankan keamanan di kampung-kampung.
Keadaan ini persis terjadi 13 tahun silam di Indonesia, menyusul Kerusuhan Mei meledak yang menjadi prolog bagi tumbangnya Presiden Soeharto oleh gerakan reformasi.
Sementara itu, Kepala Satuan Tugas Pemulangan WNI dari Mesir, Hasan Wirayudha menyebutkan krisis Mesir sudah mengarah menjadi konflik horizontal dari sebelumnya antara rakyat melawan pemerintah.
Belakangan ini kelompok antipemerintahan mendapat perlawanan dari kelompok pendukung Mubarak dan jika ini terus berlanjut, maka rasa aman makin hilang di negeri itu, kata Hasan.
Konflik di negeri itu juga sudah menelan korban I Manda Amalia yang bekerja pada badan kemanusiaan PBB di Kairo, kata Hasan kepada pers di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis sore.
Mantan Menteri Luar Negeri itu berharap proses pemulangan bagi WNI, termasuk para mahasiswa yang tengah belajar di negeri itu, sebisa mungkin dapat kembali ke Tanah Air. (*)
E001/A041
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011