Generasi muda perlu memahami keris

Borobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - Paguyuban penggemar keris "Satriyatama" (Satuhu Memetri Budaya Tosan Aji) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memamerkan sekitar 100 keris koleksinya dari masa lalu dan masa kini dalama sebuah pameran keris.

"Masih ada kalangan yang memahami ada kekuatan spiritual dan kesaktian atas keris, tetapi secara proporsional keris sebagai karya seni dan warisan budaya," kata Wakil Ketua Satriyatama Magelang, Nurhadi, pasa pameran keris di kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Kamis.

Keris-keris itu dipamerkan di Museum Kapal Samudraraksa, Taman Wisata Candi Borobudur, 3-6 Februari 2011.

Ia menjelaskan, sebagai warisan budaya bangsa Indonesia yang diakui Badan PBB Untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO), keris selayaknya dilestarikan masyarakat dan memahaminya secara proporsional untuk melestarikan budaya bangsa.

Keris, katanya, menyimpan filosofi kehidupan bangsa, sedangkan keris yang dipamerkan berasal dari masa Kerajaan Mataram, Jenggala, dan Pajajaran.

"Ada juga bentuk pusaka kuno lainnya seperti tombak, sombro, dan kudi," katanya.

Kepala Seksi Bahasa dan Perfilman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Magelang, Gunawan Andi Prihananto, saat membuka pameran itu mengatakan, pameran keris adalah salah satu bentuk upaya pelestarian khasanah budaya bangsa.

"Keris sebagai peninggalan nenek moyang yang adiluhung harus dilestarikan. Generasi muda perlu memahami keris," katanya. (*)


Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011