Kuala Kurun (ANTARA) - Peneliti Balai Arkeologi Kalimantan Selatan (Kalsel) Hartatik di Kuala Kurun, Jumat, melakukan penelitian atas hunian kuno berbenteng dan kehidupan sosial politik masyarakat Ot Danum di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan.
"Pada tahun 2012 telah dilakukan penelitian karbon terhadap benda yang diduga objek cagar budaya di Puruk Amai Rawang. Saat ini kami akan melaksanakan kegiatan pengumpulan data, menindaklanjuti penelitian sebelumnya," katanya.
Dia menyebut, tim peneliti terdiri dari berbagai kalangan, termasuk dari beberapa universitas dengan melibatkan berbagai akademisi dari berbagai disiplin ilmu.
Nantinya, hasil penelitian bisa digunakan oleh pemerintah daerah untuk dikembangkan lagi, guna mendukung berbagai hal seperti untuk penguatan karakter generasi muda, mendukung pariwisata, dan lainnya.
Baca juga: Balai Arkeologi Maluku pamerkan alat batu peninggalan suku tradisional
Baca juga: Arkeolog: Situs Kel Lein jalur lintas manusia purba
Ia menjelaskan penelitian rencananya akan dilaksanakan hingga 21 Oktober 2021 mendatang. Pihaknya juga sudah menyiapkan berbagai hal agar penelitian berjalan dengan baik, aman dan lancar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gumas Eigh Manto menyambut baik dan siap mendukung rencana penelitian yang akan dilakukan oleh Balai Arkeologi di Puruk Amai Rawang.
"Jika kita yang melakukan penelitian tentu akan memakan biaya yang sangat besar. Saat ini Balai Arkeologi mau membantu melakukan penelitian dengan menghadirkan para ahli," ucap Eigh Manto.
Menurut dia, hasil penelitian dari Balai Arkeologi terhadap Puruk Amai Rawang akan sangat bermanfaat bagi Pemda Gumas dan bisa digunakan untuk menentukan arah kebijakan daerah ke depan.
Dia pun berharap ke depan penelitian akan kembali berlanjut, baik di Puruk Amai Rawang maupun di lokasi lainnya di wilayah kabupaten berjuluk 'Habangkalan Penyang Karuhei Tatau'.
"Disbudpar Gumas akan selalu berusaha menjalin kerja sama, baik dengan pihak provinsi, pihak Balai Arkeologi, bahkan pihak kementerian," katanya.
Puruk Amai Rawang adalah perbukitan yang berada di Upon Batu. Di sini terdapat bekas Betang Tamanggung Amai Rawang, dengan sisa peninggalan berupa tiang atau tonggak penyangga betang, kuburan Tamanggung Amai Rawang beserta istri, dan lainnya.*
Baca juga: Mundardjito, sang pembaru arkeologi itu, berpulang
Baca juga: Arkeolog temukan pecahan keramik masa Dinasti Qing di Maluku Tenggara
Pewarta: Kasriadi/Chandra
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021