"Kami tadi sudah masuk ke dalam kapal, dan baru menyelidiki serta melihat puluhan kendaraan yang ada didalam KMP Laut Teduh II," kata Kepala Puslabfor Mabes Polri, Brigjen Budiyono, Kamis.
Dia menjelaskan, setelah selama hampir empat jam menyelidiki untuk mencari tahu penyebab titik api dalam KMP Laut Teduh, polisi masih perlu lagi mendalami dan meneliti lebih lanjut.
"Sejumlah ruangan yang ada didalam belum kami lakukan pemantauan semuanya, hanya didek bawah saja, kami melihat ada sejumlah bus kecil tiga perempat maupun bus besar," katanya.
Saat ditanya Bus PO Handoyo yang diduga sumber titik api berasal, dia mengaku belum bisa mengungkapkan.
"Saya tadi tidak melihat apakah itu Bus PO Handoyo atau bukan, yang pasti kami tadi melihat ada bus besar yang kami teliti," ujarnya.
Ditpolair Polda Banten sudah menetapkan tiga orang tersangka dalam terbakarnya KMP Laut Teduh II ini. Ketiganya adalah nahkoda kapal berinisial MS, Mualim IV atau pembantu nahkoda berinisial SO dan sopir Bus Handoyo dengan inisial R.
Ketiganya ditetapkan sebagai tersangka setelah tim memeriksa puluhan saksi, seperti pembantu nahkoda dengan inisial AR, SD mualim II, HA sopir bus, EY mandor mesin, MW penumpang bus, JI sopir truk, SS penumpang kapal, SA penumpang kapal, SW sopir truk, AL kernet truk.
Ketiganya terancam pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia, dengan ancaman penjara lima tahun. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011