Pamekasan (ANTARA News) - Perayaan menyambut Tahun Baru Imlek 2562 di Pamekasan, Madura, Jawa Timur berlangsung sederhana.
Ketua Yayasan Vihara Avalokitesvara di Dusun Candi, Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan, Kosala Mahinda, Rabu malam menyatakan, pihaknya tidak melakukan kegiatan khusus dalam menyambut Tahun Baru Imlek kali ini.
"Kami hanya melakukan ibadah memohon kepada Sang Pencipta agar tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya," kata Kosala.
Ada sekitar 30 umat Budha yang melaksanakan ibadah di Vihara Avalokitesvara, Rabu (2/2) malam. Mereka berdoa bersama menyambut pergantian malam Tahun Imlek hingga tengah malam.
Menurut Kosala Mahinda, Tahun Baru Imlek kali ini merupakan tahun kelinci, yang menurut keyakinan umat Budha merupakan tahun yang penuh dengan harapan baik.
"Semoga di tahun kelinci ini kehidupan yang lebih selalu berpihak kepada kami dan bangsa ini," kata Kosala Mahinda berharap.
Vihara Avalokitesvara, merupakan satu-satunya kelenteng di Pamekasan yang di dalamnya terdapat dua tempat ibadah umat beragama berbeda, yakni tempat ibadah umat Hindu Dharma (Pura) dan tempat ibadah umat Islam berupa Mushalla.
Pada Agustus 2009 lalu kelenteng ini mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai kelenteng terunik karena di dalamnya ada tiga tempat ibadah, yakni Vihara, Pura dan Mushalla dan dinggap sebagai simbol kerukunan umat beraga di dunia.
Di Kabupaten Pamekasan sendiri, penganut agama Buddha tergolong sedikit dibanding Islam dan Kristen, yakni hanya 124 orang dari total pengamut agama sebanyak 725.621 jiwa yang tersebar di 13 kecamatan di wilayah tersebut.
Namun demikian, Yayasan Vihara Avalokitesvara Kosala Mahinda mengaku, selama ini umat Buddha Pamekasan tidak pernah mendapatkan perlakukan yang diskriminatif dari pemeluk agama lain, semisal Islam dan Kristen, termasuk dari pemda setempat, meski di kabupaten ini menerapkan pemberlakukan syariat Islam. (ZIZ/Y006/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011