Denpasar (ANTARA News) - Masyarakat Australia berliburan ke Bali sebanyak 641.588 orang selama 2010, meningkat 43,67 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 446.570 orang.
"Semakin bergairahnya masyarakat negeri Kangguru berliburan ke Pulau Dewata, karena mereka menganggap Bali sebagai rumahnya yang kedua`, disamping perekonomian negeri tersebut semakin membaik serta didukung
situasi keamanan daerah ini semakin mantap," kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali I Gede Suarsa di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan, mereka sebagian besar datang lewat Bandara Ngurah Rai, Bali dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya, hanya 11.790 orang yang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar.
Australia mampu memberikan kontribusi sebesar 24,90 persen dari total wisman yang berkunjung ke Bali sebanyak 2,57 juta orang selama 2010, meningkat 8,01 persen dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 2,35 juta orang.
Gede Suarsa menambahkan, Australia menempati urutan teratas dari sepuluh negara berbanyak memasok wisman ke Bali. Kondisi tersebut diharapkan semakin meningkat pada 2011.
Bali dalam 2011 memasang target kunjungan wisman sebanyak 2,6 juta hingga 2,8 juta, disamping wisatawan nusantara yang jumlahnya selama ini dua kali lipat dari turis asing.
Gede Suarsa menjelaskan, dari sepuluh negara yang terbanyak memasok wisman ke Bali, enam negara diantaranya mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan empat negara menunjukkan penurunan.
Enam negara yang mengalami peningkatan signifikan selain Australia juga Malaysia meningkat 16,03 persen dari 135.190 orang menjadi 156.858 orang, Taiwan bertambah 1,50 persen dari 120.445 orang menjadi 122.256 orang, Singapura meningkat 73,96 persen dari 56.992 orang menjadi 97.402 orang, Inggris 2,91 persen dari 93.688 orang menjadi 96.412 orang dan Jerman 12,77 persen dari 74.849 orang menjadi 84.406 orang.
Sedangkan empat negara yang masyarakatnya berkurang ke Bali meliputi Jepang sebesar 26,61 persen dari 333.905 orang pada tahun 2009 menjadi 245.040 orang pada 2010, China 4,48 persen dari 206.151 orang menjadi 196.925 orang, Korea Selatan 0,13 persen dari 124.889 orang menjadi 124.729 orang dan Perancis 8,31 persen dari 113.453 orang menjadi 104.029 orang, tutur Gede Suarsa. (I006/S016/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011