Ambon (ANTARA News) - Kelompok barongsai dari perkumpulan Shaolin Makassar, Sulawesi Selatan, didatangkan untuk menyemarakkan perayaan Imlek 2562/2011 di Kota Ambon, Rabu malam.
Pertunjukkan barongsai pada puncak perayaan Imlek yang dipusatkan di Baileo Oikumene itu, memukau sekitar 300-an warga etnis Tionghoa maupun tokoh agama, pimpinan TNI/Polri serta pejabat Pemprov Maluku yang hadir.
Atraksi barongsai memukau ratusan warga Tionghoa yang umumnya hadir dengan menggunakan pakaian serba merah, terutama anak-anak di mana telihat saling berebutan memasukkan "angpao" ke dalam mulut dua naga kembar itu.
Karena lokasi gedung yang sempit dan terhambat kursi-kursi, belasan pemuda dari perkumpulan Shaolin Makassar itu memilih melanjutkan atraksi barongsainya di luar gedung, sekaligus memberikan kesempatan bagi warga sekitar dan aparat kepolisian yang berjaga-jaga untuk menyaksikannya.
Ketua Perwalian Umat Budha Indonesia (Walubi) Maluku, Wilhelmus Jawerissa, mengakui, pihaknya setiap tahun mengundang perkumpulan Shaolin Makassar, untuk menampilkan atraksi barongsai pada puncak perayaan Imlek.
Selain pada puncak perayaan Imlek, atraksi barongsai juga akan dilakukan di rumah dan toko-toko milik warga Tionghoa, hingga 4 Februari mendatang.
"Jadwal atraksi barongsai sudah diatur, sehingga semua rumah, toko maupun swalayan mlik warga keturunan kebagian dan atraksinya akan dilakukan di tempat umum, sehingga bisa disaksikan warga lainnya," katanya.
Selain barongsai, berbagai atraksi seni dan budaya seperti nyanyian dalam bahasa Mandarin dan tarian dari anak-anak etnis Tionghoa juga akan disuguhkan untuk meramaikan perayaan tersebut.
Jawerissa mengakui, perayaan Imlek 2562 yang berdasarkan feng shui shio berlambang kelinci emas itu, tidak hanya dikhususkan untuk warga tetapi juga melibatkan partisipasi warga dan elemen agama lainnya di Ambon.
"Tarian bernuansa Islami dan Budha maupun tari tradisional juga ditampilkan saat puncak perayaan imlek sebagai bagian dari keragaman budaya, sekaligus mendukung pluralisme dan dan persaudaraan sebagai orang bersaudara," katanya.
Dia berharap warga Tionghoa maupun masyarakat lainnya di Ambon dan Maluku pada umumnya memperoleh banyak berkah serta jalinan keharmonisan hidup sebagai orang bersaudara tetap terpelihara selama tahun 2011.
Selain menghadiri puncak perayaan Imlek, sebagian besar warga Tionghoa mendatangi Vihara Swarna Giri Tirta di kawasan Gunung Nona, Kecamatan Nusaniwe, untuk sembahyang menyambut pergantian Tahun Baru Imlek. (JA/M009/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011