Solo (ANTARA News) - Tim Persis Solo tetap melakukan kegiatan latihan sepak bola seperti hari biasa dan belum terpengaruh adanya pembekuan terhadap Pengurus Cabang PSSI Solo oleh pusat.
Ketua Pengcab PSSI Solo, Hadi Rudiatmo, di Solo, Rabu, mengatakan, Persis Solo tetap berlatih seperti biasa untuk menghadapi pertandingan lanjutan kompetisi Divisi Utama.
Karena, kata dia, Persis Solo masih mengikuti kompetisi Piala Suratin masuk delapan besar yang yunior dan senior masih mengikuti Divisi Utama.
Menurut Rudi, kalau hal tersebut tidak segera ditindaklanjuti oleh PSSI, maka otomatis pembekuan itu akan batal demi aturan apapun.
"Siapa yang akan mengurusi para pemain Persis termasuk gajinya dan biaya jika melakukan pertandingan ke luar kandang," katanya.
Karena, PSSI pusat akan mengambil alih Persis setelah membekukan pengcab Solo. Tetapi, PSSI hingga sekarang belum ada sinyal mau mengurusi Persis.
Tim Persis yang memiliki bukan Ketua Umum PSSI, tetapi milik masyarakat Solo. Maka, Persis terus melakukan kegiatan latihan dan saat ini, sedang persiapan untuk pertandingan melawan Tim PSIS Semarang, di Stadion Manahan Solo, pada Jumat (4/2).
Ia menjelaskan, pihaknya mengklarifikasi terkait pembekuan pengcab PSSI Solo. Pembekuan terhadap pengcab pada tanggal 7 Januari 2011, sedangkan, pelaksanaan Liga Primer Indonesia (LPI) digulirkan 8 Januari 2011.
"Surat pembekuan baru diterima pada tanggal 20 Januari 2011 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PSSI Nurdin Halid," katanya.
Menurut dia, jika Pengcab PSSI Solo dibekukan seharusnya bukan hanya ditandatangani oleh Ketua Umum PSSI. Karena, proses pembekuan secara oraganisasi yang benar seharusnya ditandatangani oleh ketua umum dan Sekjennya.
"Saya menilai surat pembekuan itu tidak sah, karena otoritas Ketua Umum PSSI saja mengambil langkah arogansi yang diperlihatkan," katanya.
Menurut dia, pihaknya menerima surat pemberitahuan dari pusat, tanggal 7 Januari yang isinya bahwa PSSI pada intinya tidak melarang, tetapi mereka tidak mengakui adanya kompetisi LPI.
"Hal ini, sudah jelas, tetapi mengapa Pengcab Solo langsung dibekukan," katanya.
Kecuali, kata dia, jika PSSI melarang digulirnya kompetisi LPI di Solo dan pengcab setempat tetap melakukan pelanggaran, maka pihaknya mempersilahkan dibekukan dan hal itu juga wajar.
Menyinggung soal calon pemimpin PSSI yang baru, kata Rudi, pihaknya hukumnya wajib harus ada pergantian ketua umum demi kemajuan persepakbolaan Indonesia.
Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan adanya reformasi total ditubuh PSSI harus dilakukan, karena kalau tidak persepakbolaan Indonesia tidak akan maju.
"Saya dibekukan dari PSSI pengurus cabang Solo tidak masalah, tetapi nasib anak anak Persis ini, bagaimana. Kalau memang mau diambil alih oleh PSSI, maka seharus mengirim pengurusnya dan segera menangani. Jadi harus segera tindaklanjutnya," katanya. (B018/A020/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011