Jakarta (ANTARA News) - Kader senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lily Chadidjah Wahid menyatakan senang menyikapi pemberhentian dirinya dari jabatan Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa.
"Saya justru merasa lebih senang berada di luar struktur kepengurusan partai karena saya jadi tidak memiliki tanggung jawab langsung kepada partai, tanggung jawab saya hanya kepada masyarakat," kata Lily Chadidjah Wahid, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.
Menurut Lily, dirinya merasa lebih senang berada di luar struktur partai kerana menilai PKB menerapkan kebijakan politik transaksional, yakni mendukung pemerintah dan mengabaikan aspirasi masyarakat.
Sedangkan dirinya berada di DPR RI, kata Lily, karena dipilih masyarakat sehingga memiliki tanggung jawab moral untuk mengakomodasi aspirasi masyarakat.
Ditanya apakah dirinya diberhentikan dari jabatan Wakil Ketua Dewan Syuro DPP PKB karena tidak pernah aktif di partai, menurut Lily, bukannya tidak akif tapi tidak tidak pernah diundang pada perteman-pertemuan di DPP PKB.
"Saya pernah diundang rapat dan kegiatan lainnya di partai," katanya.
Ditanya bagaimana jika DPP PKB memberhentikan dirinya atau pergantian antar waktu (PAW) dari anggota DPR, menurut Lily, hal tidak mudah dilakukan.
"Saya berada di DPR karena dipilih leh masyarakat yang jumlah suara memenuhi syarat dan ditetapkan melalui Keputusan Presiden," katahya.
Jika ada yang memberhentikan dirinya dari DPR, Lily menyatakan akan melakukan gugatan hukum.
Lily juga mempertanyakan, jika ada yang ingin melakukan PAW terhadap dirinya apa dasarnya, karena dia menjadi anggota DPR dipilih oleh masyarakat dan di DPR menyuarakan aspirasi masyarakat.
"Apa yang salah pada`dirinya saya. Anggota DPR itu kan wakil rakyat yang mengakomodasi suara rakyat. Saya di sini menjalankan amanah tersebut," katanya.
Sementara itu, Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, Lily Wahid diberhentikan dari jabatan sebagai Wakil Ketua Dewan Syuro PKB karena tidak pernah aktif di kepengurusan partai.
Menurut Muhaimain, pemberhentian itu bukan hal yang terlalu istimewa tapi hanya merupakan penyegaran agar kinerja partai menjadi lebih dinamis.(*)
(T.R024/S019)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011